Jangan Lakukan 3 Hal Ini Saat Anak Tantrum, Orang Tua Wajib Tahu!

13 Februari 2022, 09:05 WIB
Ilustrasi tantrum. Jangan Lakukan 3 Hal Ini Saat Anak Tantrum, Orang Tua Wajib Tahu! /Unsplash/ Annie Spratt

 

Cianjurpedia.com- Saat anak tantrum atau mengamuk, sebenarnya itu karena otak sang anak sedang 'terbajak'. 

Pada saat otak anak sedang 'terbajak' ini, sikap anak cenderung terus melawan kepada orang tua, dan kabur atau mencari perlindungan saat dimarahi. 

Lalu, yang wajib orangtua tahu dan lakukan saat anak tantrum adalah, usahakan untuk selalu bersikap tenang dan lakukan refleksi diri. 

Coba orangtua bayangkan, saat sedang merasa marah, kecewa, lelah, dan melakukan kesalahan, tindakan seperti apa yang dibutuhkan.

Baca Juga: Bulan Februari! Jangan Lupa Dapatkan Vitamin A Gratis untuk Anak di Fasilitas Kesehatan, ini Keutamaannya

Tindakan apa yang orangtua sendiri inginkan, apakah ingin ditegur, dinasehati, diceramahi, atau ingin dimengerti.

Dilansir dari laman Instagram @tentanganakofficial, orangtua jangan melakukan 3 hal berikut saat anak sedang tantrum. 

 

  • Jangan meneriaki anak

 

Pada saat tantrum, anak pun ingin dimengerti. 

Cobalah untuk berbicara lebih tenang, dan pahami kondisi anak. Contoh kalimatnya:

"Adik kenapa marah-marah?"

 

  • Jangan membentuk postur marah

 

Postur marah ini misalnya seperti melotot atau berkacak pinggang.

Cobalah untuk mensejajarkan posisi badan dengan tinggi anak, seperti membungkuk, jongkok, atau duduk, sambil akui perasaannya. Contoh kalimatnya:

Baca Juga: Jadwal Vaksin Booster Kota Surabaya Hari Ini, Minggu 13 Februari 2022, Ada di 4 Lokasi

"Adik marah karena mainannya direbut kakak, ya?"

"Coba kasih tahu ayah, adik teriak-teriak karena apa?"

 

  • Jangan mengejek, menakut-nakuti, mengabaikan, menghukum, atau menyuruh anak pergi

 

Cobalah untuk tetap di dekat anak, dan tetap sampaikan batasan atau konsekuensi yang telah ditetapkan. Contoh kalimatnya:

"Kakak mau bunda peluk, biar lebih tenang?"

"Ayah ngerti, kakak masih mau main. Tapi HP-nya tetap ayah ambil ya, kan sudah satu jam..,"

Otak memiliki bagian yang disebut Amigdala. Bagian Amigdala ini adalah bagian otak yang penuh dengan emosi. 

Semakin Amigdala ter-stimulus, maka akan sulit untuk anak berpikir logis. 

Baca Juga: Jadwal Vaksin Booster Kota Tangerang Hari Ini, Minggu 13 Februari 2022, Ada di Markas PMI Tangerang

Pada otak manusia, logika itu baru mulai berkembang saat anak berusia tiga tahun. Dan baru mulai matang saat sudah berusia 25-30 tahun. 

Sehingga, pastikan orangtua dapat lebih bijak menghadapi luapan emosi anak, agar ia bisa mengontrol emosinya dengan tepat. 

Jangan lupa, selain anak yang belajar, orangtua pun tak boleh berhenti belajar. Semangat ya!***






Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: Instagram @tentanganakofficial

Tags

Terkini

Terpopuler