Kemudian, kementerian pertahanan Taiwan mengatakan rudal-rudal itu berada tinggi di atmosfer dan bukan merupakan ancaman.
Beberapa warga Taipei, termasuk Walikota Ko Wen-je, mengkritik pemerintah karena tidak mengeluarkan peringatan rudal, tetapi seorang pakar keamanan mengatakan bahwa itu bisa dilakukan untuk menghindari kepanikan.
"Ini menetralkan efek perang psikologis Partai Komunis China," kata Mei Fu-shin, seorang analis yang berbasis di AS.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mendesak warga untuk tidak panik, dengan mengatakan dalam sebuah posting Facebook: "Yakinlah, tetap tenang dan hidup seperti biasa."
Marshall Fund Amerika Serikat, mengatakan China mungkin sedang berlatih untuk blokade, "menunjukkannya dapat memblokir pelabuhan dan bandara Taiwan dan mencegah pengiriman." ujar Bonnie Glaser, seorang spesialis keamanan Asia yang berbasis di Washington di German.
Baca Juga: Ingin Bayi Anti GTM Saat MPASI? Lakukan Hal Berikut Ini
Taiwan telah memerintah sendiri sejak 1949, ketika komunis Mao Zedong mengambil alih kekuasaan di Beijing setelah mengalahkan nasionalis Kuomintang (KMT) Chiang Kai-shek dalam perang saudara, mendorong pemerintah yang dipimpin KMT untuk mundur ke pulau itu.
Beijing telah mengatakan hubungannya dengan Taiwan adalah masalah internal, dan bahwa ia berhak untuk membawa Taiwan di bawah kendali China, dengan kekerasan jika perlu.***