Sentimen The Fed Kembali Menguat Picu Nilai Tukar Rupiah Melemah

- 13 Juni 2022, 10:27 WIB
Sentimen The Fed Kembali Menguat Picu Nilai Tukar Rupiah Melemah.
Sentimen The Fed Kembali Menguat Picu Nilai Tukar Rupiah Melemah. /ANTARA

Cianjurpedia.com – Senin 13 Juni 2022, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang diperdagangkan antarbank di Jakarta, kembali bergerak melemah.

Rupiah bergerak melemah sebesar 0,66 persen atau sebanyak 97 poin dari Rp14.553 per dolar AS pada penutupan perdagangan kemarin, menjadi Rp14.650 per dolar AS.

Pada Jumat, 10 Juni 2022, rupiah ditutup menguat sebesar 0,09 persen atau sebanyak 14 poin ke posisi 14.553 per dolar AS dibandingkan pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.567 per dolar AS.

Hari ini rupiah berpotensi melemah di kisaran Rp14.650 per dolar AS dengan support di kisaran Rp14.550 per dolar AS.

Baca Juga: Jadwal Pelayanan SKCK untuk wilayah Kota Bekasi Hari Ini Senin 13 Juni 2022

Perkiraan pergerakan rupiah tersebut diperoleh berdasarkan keterangan dari pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta pada Senin, 13 Juni 2022, sebagaimana yang dikutip oleh Cianjurpedia dari Antara.

Ariston mengatakan rupiah tertekan karena sentimen The Fed yang kembali menguat.

Penguatan sentimen The Fed itu terlihat dari kenaikan yield obligasi pemerintah AS. Yield tenor 10 tahun kembali mendekati level 3,2 persen yang merupakan level tinggi tahun ini yang terjadi pada Mei lalu.

Sentimen tersebut muncul setelah data inflasi konsumen AS bulan Mei dirilis pada Jumat, 10 Juni 2022, yang menunjukkan angka 8,6 persen.

Baca Juga: Jadwal Acara GTV Hari Ini Senin 13 Juni 2022, Ada SpongeBob SquarePants Movie dan Bukan Cinderella Biasa

Kenaikan inflasi ini merupakan tertinggi selama 40 tahun.

"Inflasi AS yang masih belum menurun menjadi alasan bagi bank sentral AS untuk menjalankan kebijakan pengetatan moneter yang lebih agresif," tuturnya.

Kemudian ia menambahkan bahwa sentimen pasar terhadap aset berisiko juga terlihat negatif. 

Indeks saham Asia dibuka negatif. Bitcoin juga bergerak menurun dan sudah bergerak di bawah 30 ribu dolar AS.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Booster Kota Bekasi Hari Ini Senin 13 Juni 2022, Ada di 21 Lokasi

Menurutnya, kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi global akan menekan pertumbuhan ekonomi.

Hal tersebut juga menjadi pemicu sentimen negatif pasar terhadap aset berisiko.

"Perekonomian Indonesia juga akan mendapatkan dampak negatif karena harga-harga pangan dan komoditi yang terus naik," ujarnya.***

Editor: Hanif Hafsari Chaeza

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah