Cianjurpedia.com - Gunung berapi bawah laut di lepas pantai Tonga meletus pada Sabtu 15 Januari 2022. Hal itu memicu datangnya tsunami.
Gambar satelit yang menangkap erupsi gunung berapi memperlihatkan muntahan gumpalan asap ke udara sekitar 12 mil di atas permukaan laut.
Letusan terjadi pada pukul 04.10 GMT (11.00 WIB) dan menimbulkan tsunami dengan ketinggian 1,2 meter, kata Badan Meteorologi Australia seperti dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Akses Internet dan Telpon di Tonga Terputus Pasca Tsunami, Sejumlah Negara Berusaha Jalin Komunikasi
Letusan itu memicu peringatan tsunami di seluruh Pasifik di mana Amerika Serikat dan Jepang mendesak warganya yang berada di garis pantai Pasifik untuk menjauh dari pesisir.
Australia mengeluarkan peringatan tsunami laut untuk garis pantai New South Wales, Pulau Lord Howe dan Pulau Norfolk dan mengatakan pantai setempat di sepanjang pantai negara bagian sudah ditutup.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban luka-luka atau tewas lantaran keterbatasan komunikasi.
Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah (IFRC) Kantor Pasifik di Suva, Fiji, mengatakan pihaknya sedang memonitor situasi dan belum ada informasi terbaru terkait kerusakan atau korban.
Akibat erupsi dan tsunami, akses komunikasi dan internet di Tonga juga terputus sejak Sabtu. Negara-negara Pasifik dan kelompok kemanusiaan pun berjuang untuk membangun komunikasi dengan Tonga.
Sebanyak 105.000 penduduk di pulau-pulau tersebut hampir tidak bisa dikontak.
Mengenal Kerajaan Tonga
Tonga yang secara resmi bernama Kerajaan Tonga adalah sebuah negara Polinesia dan juga merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 169 pulau, di mana 36 di antaranya berpenghuni.
Dalam banyak bahasa Polinesia, termasuk Tonga, kata tonga berasal dari fakatonga, yang berarti "ke selatan.” Kepulauan ini dinamakan demikian karena merupakan kelompok paling selatan di antara kelompok pulau di Polinesia tengah.
Pada tahun 2021, Tonga memiliki populasi 104.494, 70 persen di antaranya tinggal di pulau utama, Tongatapu.
Menilik sejarah, Tonga pertama kali dihuni sekitar 2.500 tahun yang lalu oleh peradaban Lapita.
Pemukim Polinesia Tonga secara bertahap mengembangkan identitas etnis, bahasa, dan budaya yang berbeda dan kuat sebagai orang Tonga.
Mereka kemudian dengan cepat membangun pijakan yang kuat di Pasifik Selatan, dan periode ekspansionisme dan kolonisasi Tonga ini dikenal sebagai Kekaisaran Tuʻi Tonga.
Baca Juga: Christmas Tree Milik V BTS Pecahkan Rekor Terlama Berada Di Puncak Daftar Tangga Lagu Jepang
Dari tahun 1900 hingga 1970, Tonga berstatus negara dilindungi Inggris. Kerajaan Inggris mengurus urusan luar negeri Tonga di bawah Perjanjian Persahabatan, tetapi Tonga tidak pernah melepaskan kedaulatannya kepada kekuatan asing mana pun.
Saat ini Tonga dipimpin seorang raja bernama Raja Tupou VI yang dipilih tahun 2012.***