Cianjurpedia.com - Pasca kudeta militer membuat warga Myanmar langsung menyerbu toko-toko grosir memborong bahan pangan di Yangon, Myanmar Senin 1 Pebruari 2021.
Tak hanya itu, dampak kudeta tersebut berbagai layanan publik lainnya seperti perbankan tutup mengakibatkan ekonomi Myanmar terancam.
Dalam rilisnya, Asosiasi Perbankan Myanmar mengatakan, pihaknya meminta izin ke Bank Sentral untuk menghentikan layanan perbankan sementara.
Mereka akan kembali menginformasikan kepada masyarakat jika layanan perbankan kembali pulih.
Baca Juga: Kudeta Myanmar, Presiden Win Myint Juga Ditangkap Bersama Aung San Suu Kyi
Laporan Reuters, terlihat panjangnya antrean mengular mencapai trotoar luar area toko. Salah satunya toko grosir beras, warga yang ingin memborong beras secara karungan dalam stok persediaan mereka.
Dalam kudeta militer ini saluran telepon ke ibu kota negara Naypyitaw mulai terganggu dan pusat bisnis Yangon telah terputus.
Sementara televisi pemerintah MRTV sempat tidak mengudara dengan alasan teknis. Namun di luar kantor stasiun televisi itu, sudah parkir sejumlah mobil tentara.