Network
Cianjurpedia.com - Dilansir dari Allkpop, pada Sabtu 13 Februari situs Playboard melaporkan bahwa Korea Selatan adalah rumah bagi 97.934 YouTuber yang mendapat untung dari videonya. Ini berarti satu dari setiap 529 orang mendapat untung dari YouTube. Untuk diketahui, populasi penduduk Negeri Ginseng saat ini berjumlah 51,78 juta orang.
Seorang YouTuber yang dikategorikan dapat memilih iklan untuk mendapatkan keuntungan dalam videonya adalah seseorang yang memiliki lebih dari 1.000 subscriber, dan jumlah videonya sekitar 4.000 jam per tahun.
Dibandingkan dengan Korea Selatan, di Amerika Serikat, satu dari setiap 666 orang mendapat untung dari video YouTube. Amerika Serikat adalah rumah bagi 496.379 total YouTuber yang mendapat untung dari video mereka, dengan populasi lebih dari 331 juta penduduk.
Baca Juga: Kematian Dua Anak Harimau Putih di Kebun Binatang Lahore akibat Covid-19
Di India, satu dari setiap 3.633 orang mendapat untung dari video YouTube. Di Brazil, rasionya adalah satu dari setiap 892 orang, dan di Jepang, rasionya adalah satu dari setiap 815 orang.
Juga dicatat bahwa beberapa negara yang rasionya tercatat lebih tinggi dari Korea Selatan adalah negara dengan populasi yang jauh lebih kecil, seperti Kepulauan Virgin atau Andorra.
Untuk Korea Selatan, ini juga berarti bahwa pasar YouTube telah menjadi samudra merah yang sangat kompetitif, lebih dari sebelumnya dalam sejarah. Di tahun 2019, "YouTuber" menjadi profesi ke-3 yang paling disukai oleh anak-anak sekolah dasar.
Baca Juga: Para Pemeran Sekuel 'Confidential Assignment' Berkumpul untuk Pembacaan Naskah Pertama
Di sisi lain, survei Komisi Komunikasi Korea yang dilakukan tahun lalu juga menetapkan bahwa 92,6% orang memilih "YouTuber dan Pembuat Konten" sebagai yang memiliki pengaruh paling negatif terhadap anak dan pendidikan. ***
