Dokumen Intelijen Bocor, Rusia Mendukung Donald Trump pada Pilpres Amerika Serikat 2016

- 16 Juli 2021, 12:53 WIB
.Presiden Rusia Vladimir Putin
.Presiden Rusia Vladimir Putin /Sergei Ilyin/Kremlin via Reuters/

Dokumen yang dilihat oleh Guardian menunjukkan tujuan nyata dan terselubung dewan keamanan adalah untuk membahas proposal rahasia yang disusun oleh layanan analitis presiden sebagai tanggapan atas sanksi AS terhadap Moskow.

Namun hal tersebut ditanggapi dengan acuh oleh Kremlin. Juru Bicara Kepresiden Rusia, Dmitri Peskov saat dihubungi ole Guardian pada Kamis pagi waktu setempat mengatakan para pemimpin Rusia telah bertemu dan setuju untuk mendukung Trump pada awal 2016 adalah “khayalan yang luar biasa.”

Namun bukti sebuah foto resmi pada pertemuan Januari 2016 tersebut menunjukkan Putin duduk di meja bersama Perdana Menteri Rusia saat itu Dmitry Medvedev, menteri luar negeri veteran, Sergei Lavrov.

Turut hadir Sergei Shoigu, menteri pertahanan yang bertanggung jawab atas GRU, badan intelijen militer Rusia, Mikhail Fradkov, Kepala Dinas Intelijen Asing SVR Rusia saat itu dan Alexander Bortnikov, Kepala Agen Rahasia FSB. Nikolai Patrushev, mantan Direktur FSB, juga hadir sebagai sekretaris dewan keamanan.

Namun Kremlim membantah yang menyebut bahwa diskusi tersebut mambahas tentang ekonomi dan Moldova.

Presiden Putin telah berulang kali membantah tuduhan ikut campur dalam demokrasi barat.

Sementara itu, Trump awalnya tidak menanggapi permintaan komentar. Kemudian, Liz Harrington, juru bicaranya, mengeluarkan pernyataan atas namanya.

“Ini menjijikkan. Itu adalah berita palsu, sama seperti RUSIA, RUSIA, RUSIA adalah berita palsu. Hanya orang-orang gila Kiri Radikal yang melakukan apa pun yang mereka bisa untuk merendahkan semua orang di sebelah kanan.” Ujar Liz.***

 

Halaman:

Editor: Sutrisno

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah