Cianjurpedia.com - Media sosial Facebook, Twitter dan LinkedIn mengatakan pekan ini mereka telah mengamankan akun-akun warga Afghanistan untuk mencegah mereka jadi target setelah Taliban merebut kekuasaan di negara itu.
Seperti diketahui, pengguna Facebook, Twitter dan LinkedIn tersebar di berbagai negara, termasuk Afghanistan.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Facebook, Twitter dan LinkedIn perlu mengambil tindakan.
Dilansir dari Reuters, Kepala kebijakan keamanan platform media sosial Facebook Nathaniel Gleicher, pada Kamis 19 Agustus 2021 mengungkapkan, Facebook telah menghapus kemampuan pengguna di Afghanistan untuk melihat atau mencari di daftar teman.
Gleicher juga mengatakan Facebook telah meluncurkan "perangkat sekali-klik" bagi pengguna Afghanistan untuk mengunci akun mereka, sehingga orang-orang yang tidak berteman dengan mereka tak dapat melihat linimasa unggahan atau membagikan foto profil mereka.
Kelompok-kelompok hak asasi pun telah menyuarakan kekhawatiran bahwa Taliban dapat menggunakan media sosial untuk menelusuri jejak digital dan hubungan sosial.
Amnesti Internasional mengatakan pekan ini ribuan warga Afghanistan, termasuk para akademisi, wartawan dan pembela hak asasi, berisiko serius mendapat pembalasan dari Taliban.