Rekor sebelumnya dipegang oleh buku keempat Barack Obama, "A Promised Land," yang terjual 887.000 eksemplar pada hari peluncurannya.
Dalam buku "Spare," Pangeran Harry membahas secara rinci segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupannya, mulai dari trauma yang belum terselesaikan atas kematian ibunya, perjuangan kesehatan mentalnya, dan putusnya hubungan dengan keluarganya.
Lebih lanjut, selama wawancara dengan The Daily Telegraph, Pangeran Harry mengatakan dia tidak menulis "Spare" untuk menyerang Monarki Inggris tetapi untuk membantu institusi berkembang.
Baca Juga: Berikan Pernyataan Berbeda, Ayah Meghan Markle sebut Kerajaan Inggris Tidak Rasis
“Ini bukan tentang mencoba meruntuhkan monarki, ini tentang mencoba menyelamatkan mereka dari diri mereka sendiri,” pungkasnya. ***