Cianjurpedia.com – Israel telah membantai pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, dalam sebuah serangan udara besar di Beirut, yang memberikan pukulan berat bagi kelompok yang didukung Iran. Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya aksi militer Israel terhadap Hizbullah.
Reuters melaporkan militer Israel pada Sabtu mengumumkan bahwa mereka berhasil menewaskan Sayyed Nasrallah dalam serangan yang menghantam markas komando pusat Hizbullah di pinggiran selatan Beirut sehari sebelumnya.
Hizbullah juga mengonfirmasi kematian Nasrallah, meskipun tidak menjelaskan detail caranya.
Baca Juga: Sedikitnya 70 Orang Tewas dan 200 Lainnya Luka Akibat Serangan Israel di Khan Younis
Kronologis Pembantain
Kematian Nasrallah menjadi pukulan besar tidak hanya bagi Hizbullah, tetapi juga bagi Iran. Sebagai sekutu penting Teheran, Nasrallah berperan dalam memperkuat Hizbullah sebagai bagian dari jaringan kelompok yang mendukung Iran di wilayah Arab.
Selain Nasrallah, media Iran melaporkan bahwa seorang pejabat senior Garda Revolusi Iran, Abbas Nilforoushan, juga tewas dalam serangan tersebut.
Hizbullah menyatakan bahwa kematian Nasrallah tidak akan menghentikan perjuangan mereka melawan Israel, dan mereka akan terus mendukung Gaza, Palestina, serta mempertahankan Lebanon dan rakyatnya.
Baca Juga: Pasca Serangan Iran terhadap Israel, Apa Reaksi Warga Gaza Palestina?
Setelah pengumuman kematian Nasrallah, stasiun TV Al-Manar milik Hizbullah menayangkan ayat-ayat Al-Qur'an.
Serangan udara pada hari Jumat menyebabkan ledakan dahsyat yang menciptakan kawah dengan kedalaman setidaknya 20 meter, mengguncang Beirut. Israel melanjutkan serangan udara ke beberapa wilayah lain di Lebanon pada Sabtu.
Militer Israel menyatakan bahwa Nasrallah tewas dalam "serangan yang ditargetkan" yang menghancurkan markas bawah tanah Hizbullah, yang berada di bawah sebuah bangunan tempat tinggal di Dahiyeh, pinggiran selatan Beirut yang dikenal sebagai wilayah kekuasaan Hizbullah.***