Cianjurpedia.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia, Nadiem Makarim pernah mengusulkan computational thinking menjadi salah satu kompetensi tambahan untuk sistem pembelajaran di Indonesia.
Oleh sebab itu, Biro Bebras UPI yang berada di bawah naungan Departemen Pendidikan Ilmu Komputer mencoba memberikan pengetahuan tentang "Computational Thinking" kepada para guru untuk bisa diterapkan dalam pembelajaran di sekolah.
Ketua Biro Bebras UPI, Lala Septem Riza, mengungkapkan bahwa Computational Thinking ini tidak hanya untuk bidang informatika saja, tetapi dapat diterapkan di segala bidang.
“Computational Thinking menjadi sangat penting untuk memecahkan masalah bagi guru informatika, bahkan di Program Profesi Guru pun terdapat Computational Thinking. Computational Thinking ini tidak hanya untuk bidang informatika saja, tetapi dapat diterapkan di segala bidang” ujar Lala Septem Riza, pada pembukaan workshop bertajuk "Computational Thinking untuk Guru", Sabtu 21 Januari 2023.
Salah satu langkah Bebras UPI dalam mengenalkan computational thinking kepada para guru, yaitu dengan mengadakan workshop di berbagai daerah. Dalam kegiatan tersebut, peserta akan diajak untuk mempelajari pemrograman dasar, pemecahan masalah dengan menggunakan algoritma, serta bagaimana mengintegrasikan pemikiran komputasi dalam pembelajaran.
Selain itu, para peserta juga akan diajak untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan praktis, seperti membuat aplikasi sederhana menggunakan bahasa pemrograman Scratch dan menyelesaikan berbagai tugas pemecahan masalah sehari-hari yang diberikan.
Sebanyak 426 guru di Majalengka telah mendapatkan pengetahuan mengenai computational thinking lewat workshop yang diadakan oleh Bebras UPI. Joko Setiyono M.Kom, selaku Fungsional Perencana Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, menuturkan materi ini sangat tepat diberikan kepada para guru sebagai upaya menghadapi abad 21, dimana keterampilan 4C sangat dibutuhkan.