Polisi Periksa 13 Saksi Dugaan Keracunan Makanan di Karawang yang Mengakibatkan 2 Orang Meninggal Dunia

6 September 2021, 21:55 WIB
Ilustrasi keracunan. Polres Karawang Periksa 13 Saksi Dugaan Keracunan Makanan di Karawang yang Mengakibatkan 2 Orang Meninggal Dunia /Pixabay/Martin Büdenbender

 

Cianjurpedia.com - Kepolisian Resor (Polres) Karawang, Polda Jawa Barat memeriksa 13 orang terkait dengan peristiwa keracunan makanan usai mengikuti sebuah pengajian yang mengakibatkan puluhan orang dirawat dan dua orang lainnya meninggal dunia.

"Kami sudah memeriksa 13 saksi dalam peristiwa keracunan yang terjadi pada Sabtu (4 September 2021)," kata Kasatreskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana, seperti dilansir dari Antara, Senin 6 September 2021.

Oliestha mengatakan, saksi yang menjalani pemeriksaan ini di antaranya, penyelenggara pengajian, saksi korban dan penyedia makanan. 

Dari 13 orang saksi yang dimintai keterangan, menurutnya, empat orang di antaranya adalah yang membuat makanan yang kemudian disajikan dalam sebuah acara pengajian.

Baca Juga: Jason Momoa Bocorkan Kostum Baru Aquaman Yang Akan Dipakai Pada Film Aquaman And The Lost Kingdom

Selain memintai keterangan dari para saksi, pihaknya juga menerjunkan tim Inafis untuk mengambil sampel darah, urine dan muntahan korban keracunan. 

Hal tersebut dilakukan untuk mengecek kandungan makanan yang membuat warga mengalami keracunan. Hasil rekam medik para korban yang meninggal dunia pun menurutnya sudah diambil. 

"Sampel darah, urine, dan muntahan sejumlah korban keracunan nasi berkat (makanan) itu juga telah dibawa untuk diuji laboratorium," jelasnya.

Seperti diketahui, puluhan warga Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan makanan yang disajikan dalam sebuah acara pengajian.

Baca Juga: Tampil di My Little Boy, Ahn Hyo Seop Ungkap Kebiasaan Minum Minuman Alkohol di Rumah

Adapun menu makanan yang disediakan tersebut  berupa nasi timbel, telur balado, tempe bacem, urap, sambal lalap selada putih, botok. 

Sedangkan nasi besek dibawa pulang oleh masing-masing jamaah untuk dikonsumsi di rumah. 

"Namun pada malam harinya beberapa warga yang telah mengonsumsi nasi besek merasa lemas, pusing dan muntah-muntah," ucap Oliestha.  

Kepala Puskesmas Cikampek Utara Nenden Maulina mengatakan dari pendataan yang telah dilakukan, ada 87 warga yang mengalami keracunan.

Korban keracunan itu selanjutnya dibawa ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas untuk mendapat perawatan intensif.

Hingga saat ini, masih ada 18 warga yang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit dan puskesmas.***

Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler