Jembatan Gantung Situ Gunung, Terpanjang di Asia Tenggara

- 4 Desember 2020, 10:40 WIB
Jembatan Gantung Situ Gunung
Jembatan Gantung Situ Gunung /Lingkarkediri.com/Indonesia.tripcanvas.co

Cianjurpedia.com - Jawa Barat tidak pernah kehabisan objek wisata alam. Sejak satu setengah tahun terakhir Tatar Sunda memiliki sebuah ikon wisata terbaru berupa jembatan gantung dengan pemandangan alam yang indah, plus udara segar khas pegunungan. Situ Gunung Suspension Bridge adalah nama yang diberikan saat peresmian pada Maret 2019 silam.

Jembatan Gantung Situ Gunung membentang di atas kawasan konservasi Situ Gunung di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) sepanjang 243 meter dan merupakan jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara. Berada di atas ketinggian 161 meter, jembatan ini seolah membelah lembah dan jurang yang berada di bawahnya.

Secara administratif, lokasi jembatan ini berada di Desa Kadudampit, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Situ Gunung Suspension Bridge memiliki lebar 1,2 meter dan berkonstruksi kabel baja dengan lantai dari kayu ulin asli Papua seberat 80 ton. Kayu ulin digunakan sebagai bahan lantai jembatan ini karena lebih tahan cuaca dan tidak mudah dimakan rayap. Kapasitasnya secara resmi dapat menampung beban hingga 55 ton.

Baca Juga: Resep Makanan Khas Korea Japchae

Pengunjung bisa datang setiap hari mulai pukul 7.30 hingga 17.30 WIB. Tiket masuknya dikenakan tarif sebesar Rp 50.000 per orang untuk dewasa, kemudian untuk anak-anak dibawah usia 10 tahun dan lansia dikenakan tarif Rp 25.000 per orang.

Setibanya di gerbang masuk kawasan wisata Jembatan Gantung Situ Gunung, pengunjung masih harus menempuh perjalanan sekira 600 meter untuk mencapai jembatan fenomenal ini. Di sana, pihak pengelola telah menyiapkan sabuk pengaman untuk dipakai pengunjung yang ingin menyebrangi jembatan. Sabuk tersebut merupakan alat standar keamanan jika tiba-tiba terjadi guncangan ketika berada di atas jembatan.

Baca Juga: Bayi Gajah Lahir di Kebun Binatang Tertua di Jepang, Masyarakat Diminta Untuk Memberi Nama

Teknisnya, saat terjadi guncangan, pengunjung bisa langsung mengaitkan sabuk ke ramp yang terdapat di setiap sisi jembatan. Tujuannya untuk menjaga keseimbangan saat pengunjung berjalan. Selain itu, untuk faktor keselamatan, pengelola juga membatasi jumlah pengunjung yang berada di atas jembatan, maksimal 40 orang dalam satu waktu.

Baca Juga: Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Halaman:

Editor: Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x