Kimchi Terbukti Menurunkan Tekanan Darah Tinggi dan Kolesterol

- 7 Januari 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi Kimchi.
Ilustrasi Kimchi. /Pixabay.com/kangcheolk



Cianjurpedia.com - Tahukah Anda, menurut sebuah penelitian makanan fermentasi memiliki efek positif untuk kesehatan tubuh. Makanan fermentasi yang saat ini populer adalah kimchi.

Ya, kimchi khas Korea Selatan yang sering Anda lihat di dalam drama Korea ternyata memiliki manfaat dan khasiat yang besar, diantaranya untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan kolesterol. Sehingga kimchi sangat cocok dijadikan menu diet sehat.

Dilansir dari laman Express pada 5 Januari 2021, diabetes dan tekanan darah tinggi -keduanya merupakan prekursor penyakit jantung- adalah penyebab kematian utama di seluruh dunia.

Baca Juga: Roti Viral dari Korea, Cocok Jadi Ide Bisnis Rumahan


Makanan fermentasi, yang telah menjalani proses yang melibatkan bakteri dan ragi yang memecah gula, telah terbukti menurunkan resiko penyakit jantung. Dan kimchi telah terbukti melakukan fungsi ini dengan sangat baik.

Dalam sebuah penelitian, 21 orang dengan pradiabetes mengonsumsi kimchi segar atau yang difermentasi selama delapan minggu. Hasilnya, pada akhir penelitian, mereka yang mengonsumsi kimchi yang difermentasi mengalami penurunan resistensi insulin, tekanan darah, dan berat badan.

Pradiabetes berarti Anda memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal.

"Ini belum cukup tinggi untuk dianggap diabetes tipe 2, tapi tanpa perubahan gaya hidup, orang dewasa dan anak-anak dengan pradiabetes lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2," jelas Mayo Clinic.

Baca Juga: 18-59 tahun jadi Kelompok Usia Prioritas Penerima Vaksin Covid-19 di Indonesia, Mengapa?

Dalam penelitian lain, dua kelompok relawan melakukan diet dengan jumlah kimchi yang berbeda selama tujuh hari. Orang dalam kelompok pertama menerima 210 gram kimchi setiap hari. Kelompok kedua hanya menerima 15 gram.

Menariknya, asupan kimchi yang lebih tinggi menyebabkan penurunan yang lebih besar pada gula darah, kolesterol darah, dan kolesterol LDL (jahat).

Kolesterol LDL dicap sebagai kolesterol "jahat" karena menyumbat arteri Anda - sebuah mekanisme yang berkontribusi pada penyakit jantung.


Baca Juga: Sudah Sembuh dari Covid-19, Masih Wajib Vaksin atau Tidak?

Menurut NHS, sebaiknya hindari makanan yang mengandung lemak jenuh, karena ini akan meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah Anda.

Makanan tinggi lemak jenuh meliputi:
- Pai daging
- Sosis dan potongan daging berlemak
- Mentega
- Ghee - sejenis mentega yang sering digunakan dalam masakan India
- Lemak babi
- Krim
- Keju keras
- Kue dan biskuit
- Makanan yang mengandung kelapa atau minyak sawit.

"Namun, diet seimbang harus tetap menyertakan lemak tak jenuh, yang telah terbukti meningkatkan kadar kolesterol baik dan membantu mengurangi penyumbatan di arteri Anda," jelas NHS.

Baca Juga: Tahu dan Tempe, Makanan Rakyat Kaya Manfaat

Diet mediterania mengandung lemak tak jenuh dan telah terbukti meningkatkan kesehatan jantung. Menu dietnya tinggi sayuran, buah-buahan, polong-polongan, kacang-kacangan, kacang-kacangan, sereal, biji-bijian, ikan, dan lemak tak jenuh seperti minyak zaitun.

Sebaliknya, pelaku diet mediterania sangat mengurangi asupan daging dan produk susu.

Olahraga teratur juga merupakan bagian integral untuk mencapai kesehatan jantung yang kuat.

Seperti yang dijelaskan Harvard Health, olahraga teratur meningkatkan faktor yang terkait dengan kesehatan kardiovaskular, menghasilkan tekanan darah yang lebih rendah, kadar kolesterol yang lebih sehat, dan regulasi gula darah yang lebih baik.***

Editor: Sutrisno

Sumber: express.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x