Network
Cianjurpedia.com – Demi mempercepat penyaluran vaksin Covid-19 ke negara-negara miskin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berencana untuk terbitkan izin penggunaan darurat (EUA) untuk tujuh merek vaksin buatan sejumlah negara. Izin akan segera diberikan dalam kurun waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan ke depan.
Ketujuh vaksin yang akan menerima izin EUA dari WHO tahun ini adalah AstraZeneca Plc, Serum Institute of India, SK Bioscience, Moderna, Johnson & Johnson, Sinovac Bioptech dan Sinopharm.
Sebelumnya, WHO telah membuat skema pengadaan vaksin global (COVAX) dan berencana menyalurkan sekitar dua miliar dosis vaksin Covid-19 ke seluruh negara anggotanya tahun ini. Sebanyak 1,3 miliar diantaranya akan dikirim ke negara-negara miskin.
Baca Juga: Anda Sudah Terdaftar Sebagai Penerima Vaksin COVID-19? Perhatikan Syarat Berikut Ini
Namun saat ini COVAX menghadapi kendala akibat kesulitan mengamankan persediaan vaksin akibat kekurangan dana.
Di tengah persaingan mengamankan persediaan vaksin Covid-19, izin penggunaan darurat menjadi salah satu cara untuk mengonfirmasi keampuhan dan keamanan vaksin. Selain juga tentunya untuk meningkatkan jumlah produksi.
Kebanyakan negara ‘miskin’ bergantung pada rekomendasi WHO untuk penggunaan vaksin tersebut. Hal ini lantaran terbatasnya kapasitas evaluasi yang dimiliki oleh negara-negara itu. Sehingga WHO mempercepat pemberian izin darurat yang dimaksud.
Dikutip dari Antara, WHO berencana mengeluarkan izin pakai darurat untuk vaksin Covid-19 yang diproduksi AstraZeneca dan Serum Institute of India (SII) pada bulan Januari atau Februari 2021. Sementara itu, vaksin yang diproduksi di Korea Selatan oleh SK Bioscience akan menerima EUA paling cepat pada minggu kedua Februari 2021.
Baca Juga: Vaksin Gelombang Ketiga yang Dikirim Sinovac adalah Vaksin Curah,Ini Penjelasannya
