Vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech Mulai Diujicobakan pada Wanita Hamil

- 21 Februari 2021, 20:57 WIB
Ilustrasi Ibu Hamil
Ilustrasi Ibu Hamil /pixabay/Pexels



Cianjurpedia.com - Perusahaan produsen vaksin Pfizer dan BioNTech secara resmi telah memulai uji klinis berskala besar dari vaksin COVID-19 mereka pada wanita hamil, yang telah dikeluarkan dari uji coba putaran pertama.

Dilansir dari people.com, perusahaan farmasi tersebut telah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka mendaftarkan sekitar 4.000 wanita hamil yang berusia di atas 18 tahun dengan usia kehamilan 24 hingga 34 minggu dalam percobaan tersebut.

Uji coba ini akan melibatkan peserta dari Amerika Serikat, serta dari Argentina, Brasil, Kanada, Chili, Mozambik, Afrika Selatan, Spanyol, dan Inggris, demikian dilaporkan ABC News.

Baca Juga: Facebook Umumkan Hapus Halaman Utama Militer Myanmar

Partisipan dalam penelitian ini akan menerima dua dosis dengan selang waktu 21 hari, dan setiap individu akan diobservasi minimal 7 hingga 10 bulan sehingga kesehatan ibu dan anak dapat dinilai.

Setengah dari wanita dalam penelitian ini akan mendapatkan vaksin, separuh lainnya akan mendapatkan plasebo, kata juru bicara perusahaan Pfizer. Peserta yang mendapat suntikan plasebo dalam uji coba nantinya akan diberi kesempatan untuk mendapatkan vaksin yang sebenarnya.

"Kami bangga memulai studi ini pada wanita hamil dan terus mengumpulkan bukti tentang keamanan dan kemanjuran untuk mendukung penggunaan vaksin oleh subpopulasi penting," kata William Gruber MD, wakil presiden senior Penelitian dan Pengembangan Klinik Vaksin untuk Pfizer.

Baca Juga: Seorang Pria Mendapat Semprotan Desinfektan di Wajah Saat Batuk, Sebabkan Kedua Matanya Sakit

"Wanita hamil memiliki peningkatan risiko komplikasi, itulah mengapa sangat penting bagi kami mengembangkan vaksin yang aman dan efektif untuk populasi ini."

"Kami sangat berterima kasih kepada relawan yang mendaftar dalam uji coba, dan penyelidik lokasi yang memimpin pekerjaan ini," tambah Gruber.

Pengumuman dari Pfizer dan BioNTech datang tak lama setelah para ilmuwan di National Institutes of Health mengatakan bahwa pengembang vaksin perlu memperkuat upaya penelitian tentang bagaimana vaksin COVID-19 memengaruhi wanita hamil, demikian dilaporkan CBS News.

Baca Juga: Universitas Oxford Segera Lakukan Uji Klinis Vaksin AstraZeneca untuk Anak-Anak

Outlet tersebut menambahkan bahwa wanita hamil memiliki risiko penyakit parah yang lebih tinggi saat terinfeksi COVID-19.

"Wanita hamil dan menyusui seharusnya tidak dilindungi dari partisipasi dalam penelitian, melainkan harus dilindungi melalui penelitian," kata kelompok ilmuwan tersebut dalam sebuah artikel, yang diterbitkan oleh Journal of American Medical Association.***

Editor: Sutrisno

Sumber: People.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x