Memiliki Efikasi Tinggi, Pemerintah Akan Gunakan Vaksin Moderna untuk Booster Tenaga Kesehatan

- 10 Juli 2021, 08:43 WIB
BPOM Terbitkan Vaksin Moderna untuk Pengunaan Darurat Menyusul 4 Jenis Vaksin Lainnya
BPOM Terbitkan Vaksin Moderna untuk Pengunaan Darurat Menyusul 4 Jenis Vaksin Lainnya /covid.go.id


Cianjurpedia.com - Pemerintah berencana untuk melakukan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga khusus untuk 1,47 juta tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.

Informasi tersebut disampaikan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto dalam konferensi pers virtual pada Jumat 9 Juli 2021.

"Sesuai Arahan Bapak Presiden Jokowi, bahwa vaksinasi ketiga, booster untuk tenaga kesehatan ini juga akan segera diatur oleh Pak Menteri Kesehatan, oleh Kementerian Kesehatan,” kata Airlangga di Jakarta, Jumat (9/7/2021) sebagaimana dikutip dari laman Infopublik.id.


Baca Juga: Besok, Asrama Haji Resmi Menjadi RS Wisma Haji Khusus Pasien COVID-19

Vaksin dosis ketiga tersebut akan menjadi booster untuk nakes yang setiap harinya berhadapan langsung dengan ribuan pasien positif Corona agar lebih terlindungi secara maksimal.

Airlangga menyatakan, rencananya program vaksinasi ketiga akan dimulai pekan depan dan teknis pelaksanaannya akan diatur oleh Kementerian Kesehatan.

Hal senada disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual semalam.

Untuk vaksinasi dosis ketiga ini pemerintah akan menggunakan vaksin jenis Moderna yang telah mendapat izin Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2 Juli 2021 lalu.

Baca Juga: Timeline Tujuh Tahap Kedatangan Vaksin Covid-19 di Indonesia, Amankan Ketersediaan Stok

Menurut Menkes Budi, vaksin Moderna dipilih setelah melalui diskusi dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan BPOM.

Sebagaimana dikutip dari laman covid19.go.id, vaksin Moderna merupakan vaksin pertama yang menggunakan pengembangan platform mRNA. Vaksin ini merupakan bantuan dari Pemerintah Amerika yang disalurkan melalui skema COVAX facility.

Berdasarkan data uji klinik fase 3 pada tanggal 21 November 2020, efikasi Moderna untuk mencegah COVID-19 yang parah adalah sebesar 94,1% pada kelompok usia 18 hingga di bawah 65 tahun dan sebesar 86,4% pada kelompok usia 65 tahun ke atas.

Hasil tersebut diperoleh melalui pengamatan mulai hari ke-14 setelah penyuntikan kedua.

Baca Juga: Fatwa MUI : Vaksin AstraZeneca Hukumnya Haram Tetapi Mubah Digunakan untuk Kondisi Saat Ini

Selain itu, BPOM juga mengatakan bahwa vaksin Moderna sudah masuk daftar emergency use listing (EUL) dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Bahkan, BPOM menyebut vaksin Moderna manjur melawan mutasi virus corona varian B117 Alpha, B1351 Beta, dan P1 Gamma.

Moderna merupakan vaksin mRNA yang memerlukan teknologi penyimpanan berbeda dari jenis vaksin dari platform inactivated virus yang sebelumnya telah memperoleh EUA.

Vaksin ini perlu sarana penyimpanan pada suhu minus 20 derajat Celsius. Karena kebutuhan teknologi khusus tersebut, vaksin ini akan diserahkan ke Indonesia bersamaan dengan teknologi penyimpanan dan distribusinya.

Menkes Budi mengatakan bahwa diharapkan vaksin Moderna akan segera tiba di Tanah Air pada Minggu 11 Juli besok. ***

Editor: Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x