Network
Cianjurpedia.com –Keluhan gejala demam, batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan merupakan saat yang tepat untuk mendiagnosis risiko COVID-19.
Saat seseorang mengalami keluhan sakit dengan gejala demam, batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan, maka lebih baik jika berpikir terlebih dahulu bahwa dia terpapar COVID-19.
Apalagi jika keluhan gejala tersebut dirasakan oleh masyarakat yang saat ini berdomisili di wilayah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dengan kasus COVID-19 yang relatif tinggi.
Kalau terdeteksi dini, maka akan lebih cepat dapat ditangani melalui asupan obat yang tepat dan isolasi demi melindungi orang-orang di sekitar.
Baca Juga: Definisi Kontak Erat dengan Pasien Positif COVID-19, Seperti Ini Kriteria Terbarunya
Informasi tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro dalam keterangan pers virtual melalui YouTube RRI Net Official di Jakarta, Senin 14 Februari 2022 sore, sebagaimana dikutip dari Antaranews.
“Kalau ternyata hasil pemeriksaannya negatif, bisa dipikirkan kemungkinan-kemungkinan penyakit yang lain,” ujarnya.
Ia mengatakan jika saat ini dengue pada anak-anak hingga diare yang berkaitan dengan musim pancaroba sedang mengalami tren peningkatan, selain COVID-19.
Kemudian ia pun menjelaskan jika batuk dan pilek karena influenza masih sering terjadi. Dengan ada COVID-19 bukan berarti influenza menjadi hilang. Oleh karena itu harus dilakukan pemeriksaan swab untuk mengetahui sebenarnya penyakit apa yang diderita.
