Cianjurpedia.com - Selain dehidrasi, suhu panas dengan kelembaban yang rendah di Arab Saudi juga dapat menimbulkan berbagai masalah kulit bagi para jemaah haji, seperti kulit kering dan pecah-pecah.
Jika diabaikan, kulit kering dan pecah-pecah ini dapat mengarah pada terjadinya penyakit atau bahkan dapat memperparah kondisi kesehatan orang yang sebelumnya memiliki riwayat diabetes.
Melansir laman sehatnegeriku.kemkes.go.id pada Senin 4 Juli 2022, Dokter spesialis dermatologi dan venereologi KKHI Mekah, dr. Milany Harirahmawati merinci penyakit kulit yang sering terjadi pada jemaah haji di antaranya xerosis kutis, dermatitis atopik, dan selulitis.
Baca Juga: Jadwal Vaksin Booster Kabupaten Karawang Hari Ini Senin 4 Juli 2022, Ada di Dua Lokasi
Dr Milany mengatakan bahwa xerosis kutis ini memiliki gejala-gejala mulai dari kulit teraba kasar, kering, terlihat bersisik, dan pecah-pecah.
Jika mengalami gejala tersebut, maka jemaah harus segera memperhatikan kembali asupan cairan, mengoleskan pelembab, dan selalu menggunakan alat pelindung diri dari paparan sinar matahari langsung.
Kemudian dokter yang biasa dipanggil dengan sapaan dr. Mel ini juga menjelaskan tentang gejala dermatitis atopik.
Baca Juga: Tips Menghindari Stretch Marks pada Masa Kehamilan, Jaga Hidrasi Kulit Anda
Dermatitis atopik merupakan kelainan kulit yang didasari oleh adanya riwayat atopi atau alergi.