Network
Cianjurpedia.com – Dokter spesialis anak dan konselor laktasi dr. Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC, CIMI menjelaskan pada ibu menyusui saat stress dapat menimbulkan tingkat kelancaran ASI yang akan berkurang, bahkan tidak bisa mengalir dengan lancar.
Saat bayi menghisap ASI, aktivitas itu akan memberikan sinyal sensoris ke otak ibu dan merangsang keluarnya hormon prolaktin dan hormon oksitosin yang akan masuk ke dalam aliran darah.
Jeanne-Roos menjelaskan hormone oksitosin berfungsi untuk membantu kontraksi otot, sementara prolaktin untuk membantu produksi ASI.
“Kondisi ini (ASI tidak lancar) bisa dipengaruhi oleh stress, dalam hal ini terutama hormone oksitosin. Makanya kita mengenal hormone oksitosin sebagai love hormon. Produksi ada, kalau kontraksi tidak jalan, maka ASI tidak bisa keluar”, imbuh Jeanne-Roos di Jakarta.
Baca Juga: Berikut Syarat Ikut Upacara HUT ke-77 RI di Istana Merdeka, Salah Satunya Sudah Vaksin Booster
Akibat ketidaktahuan dan kebingungan, Jeanne-Roos menyatakan ibu semakin membiarkan kondisi tersebut, tidak melakukan rangsangan hingga payudara semakin bengkak dan lanjut pada kondisi penyerapan ASI ke jaringan sekitar.
“Kalau terjadi penyerapan seperti itu, dalam dua minggu pertama ASI-nya bisa stop karena rangsangan untuk produksi tidak jalan, kontraksi untuk pengeluaran tidak jalan. Dia merasa bengkak, tidak mendapat pertolongan juga, terjadi penyerapan ke jaringan sekitar, lama-lama hormon-nya tidak berproduksi”, ucap Jeanne-Roos.
Sangat penting dukungan dari orang terdekat (support system), seperti pihak suami untuk membantu istri .
Jeanne –Roos juga menambahkan suami bisa melakukan pijat oksitosin untuk memperlancar keluarnya ASI dari payudara.
Baca Juga: Aktor “Extraordinary Attorney Woo” Kang Tae Oh Mengungkapkan Tipe Idealnya, Netizen Memiliki Reaksi Terbaik
Dengan melakukan pijat oksitosin, istri akan merasa nyaman dan akan kontraksi otot saluran ASI, sehingga mendorong produksi ASI dengan lancar.***
