Overthinking Dapat Menyebabkan Stres Hingga Depresi, Berikut Penjelasannya

- 26 Agustus 2022, 11:47 WIB
Ilustrasi orang Overthingking.
Ilustrasi orang Overthingking. /Pixabay/


Cianjurpedia.com – Overthinking atau bisa saja disebut dengan terlalu banyak waktu untuk memikirkan sesuatu yang mampu mengganggu hidup, ini dapat menyebabkan seseorang terkena stress dan depresi ucap Psikolog Indah Sundari Jayanti, M. Psi., Psikolog.

“Overthingking termasuk masalah mental health? Iya, karena dampaknya banyak bisa ke produktivitas, rasa berharga akan diri sendiri. Kalau terus dipelihara nanti mengarah ke stress sampai depresi,” ucap dia dalam acara bincang kesehatan di Jakarta.

Menurut Indah, orang-orang yang seringkali memikirkan hal yang sebenarnya untuk tidak perlu dipikirkan saat ini, sehingga bisa menyebabkan mereka overthinking.

Lalu dia menjelaskan, kondisi mental terkait erat dengan fisik, ketika seseorang mengalami kondisi stres tertentu, maka otomatis yang bereaksi bukan cuma psikis saja, akan tetapi fisiknya juga ikut berdampak.

Baca Juga: Usai Diberhentikan dengan Tidak Hormat Ferdy Sambo Mengajukan Banding, Begini Tanggapan Polri

Berbicara stress, Indah mengusulkan agar orang-orang memahami dengan kondisi dirinya.

“Tetapi kalau bukan prioritas, nggak mood, energy sudah habis, istirahat dulu. Karena seringkali kondisi stres muncul akibat kita terlalu memaksakan diri untuk mengerjakan sesuatu yang diluar kapasitas kita,” ucap Indah.

Cara untuk mengatasi overthinking, psikoterapis dari Jerman Reuben Berger. Dia, seperti dikutip dari DW menyarankan orang-orang agar segera menghentikan pikiran negatif yang sering muncul. Menurut dia, katakan “tidak" pada diri sendiri.

“Ketika pikiran negatif datang, Anda berkata pada diri sendiri: Berhenti! Ini lebih efektif saat Anda benar-benar mengucapkan kata itu dengan keras,” ucap Berger.

Baca Juga: The Fact Music Awards Umumkan Line Up Kedua Pengisi Acara, Ada Stray Kids, (G)I-DLE, Kep1er dan LE SSERAFIM

Berger menjelaskan bahwa ide utamanya adalah menyesuaikan diri untuk menghentikan siklus kekhawatiran semisal membuat prediksi tentang masa depan atau melihat kembali peristiwa masa lalu yang mengganggu pikiran.

Menurut dia, dengan cara ini memakan waktu yang lama, bisa saja sampai dua minggu untuk dapat diterapkan dan perlu dipraktekkan setiap harinya.

“Konsistensi sangat penting,” pesan Berger.***

Editor: Sutrisno

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x