Cianjurpedia.com - Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan ikan asin. Selain mudah ditemukan dan harganya terjangkau, makanan ini juga memiliki rasa asin gurih yang khas, sehingga digemari banyak orang.
Ikan asin cocok sekali dipadukan dengan nasi hangat, sayur asem, sambal terasi, atau aneka lalapan sayur. Jenisnya pun beragam, dari mulai ikan teri, ikan selar, hingga ikan manyung atau sering disebut jambal roti.
Namun, di balik kandungan gizi dan kelezatannya yang menggugah selera, ikan asin juga dapat menjadi makanan berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.
Melansir dari PRFM News, dokter yang juga healthy vlogger, Ema Surya Pertiwi mengatakan, ikan asin menggunakan garam sebagai pengawet untuk menghambat dan membunuh bakteri-bakteri.
"Jadi garam ini digunakan sebagai pengawet alami untuk menghambat dan membunuh bakteri-bakteri pembusukan pada ikan," jelas Ema, dikutip dari kanal YouTube miliknya, Emasuperr.
Proses penggaraman pada ikan akan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu penggaraman kering, penggaraman basah, dan kench salting atau menaburi ikan dengan garam hingga menjadi padat, sebelum dicuci lalu dijemur.
Tiga tahapan tersebut membuat ikan asin memiliki kadar garam yang cukup tinggi, sehingga tidak baik jika dikonsumsi secara berlebihan.