Update Harian Kasus Positif Covid-19, Anggota IDI Siap Menjadi yang Pertama Divaksin

- 14 Desember 2020, 19:05 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /PIXABAY/monicore

Cianjurpedia.com - Berdasarkan laporan media harian yang dihimpun Satgas Penanganan Covid-19 Kemenkes RI melalui rilis pada laman covid19.go.id pada hari Senin 14 Desember 2020, kembali terjadi kenaikan kasus positif terpapar Covid-19 sebanyak 5.489 kasus. Sehingga total kasus positif Covid-19 di Indonesia sejak Maret hingga hari ini mencapai 623.309 kasus.

Berikut data lengkap penambahan kasus Covid-19 hari ini :
Kasus baru = 5.489
Total kasus = 623.309
Kasus aktif = 93.396 (+231)
Sembuh = 510.957 (+5.121)
Meninggal = 18.956 (+137)
Orang dites = 4.308.544 (+29.376, 18,69% positive rate)
Suspek = 64.067 (+469)

Untuk rincian penambahan pasien terkonfirmasi positif harian per provinsi, DKI Jakarta hari ini urutan pertama, menambahkan sebanyak 1.506 kasus dan kumulatifnya masih yang tertinggi. Jawa Tengah urutan kedua harian menambahkan 979 kasus, Jawa Barat urutan ketiga dengan menambahkan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 600 kasus. Jawa Timur berada di urutan keempat harian dengan penambahan sebanyak 713 kasus dan kumulatifnya masih kedua tertinggi. Urutan terakhir dalam lima besar harian, berada di Sulawesi Selatan menambahkan 312 kasus.

Sementara itu, Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M. Faqih membantah kabar yang beredar bahwa organisasi IDI menolak  vaksinasi Sinovac yang telah tiba di Indonesia. Ia menyatakan dokter-dokter anggota organisasi kedokteran tersebut siap menjadi target pertama vaksinasi Covid-19, apabila Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pun mau menjadi pionir disuntik vaksin.

"Kalau Bapak Presiden menyampaikan sudah bersiap menjadi bagian yang pertama disuntik, IDI juga bersedia menjadi salah satu yang siap pertama dilakukan penyuntikan," kata Daeng dalam keterangan pers via daring di Jakarta, Senin (14/12) seperti dikutip dari Antara.

Ia pun menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu ragu menjalani vaksinasi jika Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengizinkan  penggunaannya setelah memeriksa kemanjuran dan keamanan vaksin tersebut.

Hal senada disampaikan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 PB IDI Profesor Zubairi Djoerban.

"Belakangan ini ada pihak yang anggap saya atau IDI menolak vaksin. Itu anggapan yang tidak benar. Jangan salah tafsir atas ucapan saya yang sepertinya diambil sepotong-sepotong. Yang jelas, organisasi IDI mendukung vaksinasi. Tentu setelah izin edar darurat (EUA) BPOM keluar," kata Prof. Beri via akun Twitter resminya.***

Editor: Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah