Waspada, Fenomena Hujan Es Masih Berpotensi Terjadi Hingga April, BMKG Berikan Penjelasan dan Indikasinya

- 22 Februari 2022, 15:14 WIB
Ilustrasi Fenomena Hujan Es
Ilustrasi Fenomena Hujan Es /Pixabay @maraisea/

-Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih belapis-lapis), di antara awan tersebut terdapat satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.

-Kemudian awan tersebut akan berubah warna dengan cepat menjadi abu-abu atau hitam (Cumulonimbus).

-Terdapat dahan atau ranting pepohonan di sekitar tempat kita berdiri mulai bergoyang cepat.

-Saat kita berdiri di suatu tempat, terasa ada sentuhan dingin di sekitarnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG di Wilayah DKI Jakarta Hari Ini Secara Umum Cerah Berawan, Namun Tetap Ada Hujan

-Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba-tiba. Akan tetapi jika hanya terjadi hujan gerimis, maka kejadian angin kencang terjadi jauh dari tempat kita.

-Jika 1 hingga 3 hari berturut-turut hujan tidak turun pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terkait potensi cuaca ekstrem tersebut yang diperkirakan akan terjadi hingga Maret dan April mendatang.***




Halaman:

Editor: Hanif Hafsari Chaeza

Sumber: BMKG ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah