Network
Cianjurpedia.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jakarta Barat menyatakan bahwa tiga kategori dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) harus dihapus guna mengurangi tingkat golongan putih (golput) atau mereka yang tidak menggunakan hak pilih dalam Pilkada.
Abdul Roup, Koordinator Divisi Pencegahan dan Pengawasan Humas dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Jakarta Barat, menyebutkan bahwa tiga kategori tersebut meliputi pemilih yang sudah meninggal, pemilih ganda, serta anggota TNI/Polri. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Rabu.
Menurut Roup, meskipun sebagian pemilih yang sudah meninggal telah dihapus dari DPS oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Barat, penghapusan lebih lanjut masih terhambat karena belum adanya surat keterangan kematian untuk sebagian pemilih yang bersangkutan.
Baca Juga: Akademisi UI: Anies Baswedan Punya Peluang Jadi Balon Pilgub Jika Didukung PDIP
"Kemarin ada 21 DPS yang kita rekomendasikan ke KPU untuk dihapus, sebagian ada pemilih yang sudah meninggal," kata Roup seperti dikutip dari Antara.
Selain itu, Roup menambahkan bahwa pemilih ganda, yakni pemilih yang terdaftar di dua wilayah yang berbeda, juga harus segera dihapus. Penghapusan kategori ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pilkada.
Selanjutnya, ia menegaskan bahwa data anggota TNI/Polri yang aktif juga perlu dikeluarkan dari DPS, karena sesuai aturan, mereka tidak berhak memberikan suara dalam Pilkada.
Baca Juga: Pilkada Cianjur 2024: Bakal Calon Denas-Efa Resmi Daftar ke KPU, Siap Wujudkan Kabupaten Sejahtera
Dengan menghapus ketiga kategori tersebut, diharapkan angka golput akan menurun secara signifikan, selain melalui upaya kampanye yang mendorong partisipasi pemilih dalam Pilkada mendatang.
