Ada Sekte Sesat di Film In the Name of God, Netizen Geram dan Boikot Synnara Record

- 9 Maret 2023, 11:11 WIB
Ada Sekte Sesat di Film In the Name of God, Netizen Geram dan Boikot Synnara Record
Ada Sekte Sesat di Film In the Name of God, Netizen Geram dan Boikot Synnara Record /KBIZoom/

 

Cianjurpedia.com – Film dokumenter Netflix yang berjumlah 8 episode, berjudul "In the Name of God: A Holy Betrayal" (selanjutnya disebut "In the Name of God") menghebohkan dan buat para netizen khususnya para penggemar idol geram.

 

Berdasarkan film dokumenter tersebut, yang berisikan tentang pemuka agama sekte sesat, mengungkap bahwa Baby Garden berhubungan dengan Synnara Record, yang mendistribusikan dan menjual album para idola serta mengadakan acara fansign. 

Menurut industri musik pop, yang dilansir dari Kbizoom pada Kamis 9 Maret 2023, pemboikotan dimulai secara online usai Synnara Record disebutkan di episode ke-5 dan ke-6 dalam tayangan "In the Name of God", yang dirilis pada tanggal 3 Maret 2023. 

Baby Garden sendiri didirikan pada tahun 1982 oleh Kim Ki Soon. Yang mana para pengikutnya tinggal dalam kelompok di pertanian koperasi dan percaya pada Kim.

Baca Juga: Jadwal Film My Puppy, Tayang Perdana di Bioskop Bandung Hari Ini, Kamis 9 Maret 2023, Cek Harga Tiketnya

Berdasarkan tayangan “In the Name of God”, Kim menyebut dirinya “Baby” dan kerap melakukan berbagai tindakan jahat, salah satunya seperti pelecehan seksual.

Selain itu ada juga yang menyebabkan kematian. Tiga orang pengikutnya, termasuk Choi Nak Gwi, yang saat itu masih berusia 7 tahun, kehilangan nyawanya, dan diklaim bahwa Kim berada di puncak kasus ini.

Akan tetapi dalam hal ini, Kim dinyatakan tidak bersalah, namun berdasarkan wawancara dengan keluarga korban dan para pengikutnya di "In the Name of God", kasus ini kembali menimbulkan keraguan.

Disamping itu, ada juga cerita tentang Synnara Record. Salah satu sumber pendapatan yang diciptakan Kim adalah Media Synnara, dan dia mengumpulkan kekayaan yang sangat besar dengan menjalankan Synnara Record di Media Synnara. 

“Kim Ki Soon menghasilkan banyak uang dengan Synnara Record. Dia mendapat untung besar karena tidak ada fondasi untuk bisnis musik saat itu.”, ujar seorang mukmin yang muncul dalam film dokumenter. 

Meski pengaruhnya kini menurun, Synnara Record pernah dikenal sebagai distributor album terbesar di Korea. Secara khusus, hal ini mendapat perhatian dari fandom idol.

Sejak beberapa tahun yang lalu, ada cerita yang mengaitkan Synnara Record dengan Baby Garden. Beberapa penggemar menyadari hal ini dan menunjukkan gerakan boikot, namun tidak mengarah pada tindakan tertentu.

Baca Juga: Tayang Besok, Penulis The Glory Kim Eun Sook Ungkap Inspirasi Skenario Berasal dari Sang Anak

Namun, karena "In the Name of God" telah menimbulkan kegemparan besar di segala arah di Korea, termasuk politik dan masyarakat, tampaknya boikot tidak akan berakhir dengan mudah. 

Bahkan beberapa penggemar K-pop dari luar negeri pun sepertinya setuju dengan tindakan ini.

Dampak “In the Name of God” pernah menggemparkan industri musik. Ada desas-desus bahwa orang tua Kyoungyoon yang merupakan anggota DKZ terlibat dengan JMS, dan dibahas dalam film dokumenter tersebut. 

Dikatakan bahwa orang tua Kyoungyoon adalah penganut JMS dan menjalankan kafe yang terlibat dengan sekte ini. Agensi Kyoungyoon pun turut memberikan pernyataan. 

“Begitu Kyoungyoon mengetahui tentang kontroversi tersebut, dia terkejut. Dia telah mengkonfirmasi isi siaran tersebut dan bisnis orang tuanya telah berhenti beroperasi. Kami juga telah memeriksa semua bagian yang terkait dengan organisasi tertentu dan ingin mengklarifikasi bahwa tidak akan ada koneksi (ke JMS),” isi pernyataan dari agensi Kyoungyoon.***

Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: KBIZoom


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah