Network
Pada gim pertama, ganda putri Indonesia itu bersaing sengit dan mendapat tekanan di awal dari Supissara/Puttita. Mereka bahkan baru bisa bermain lepas pada paruh kedua, dan meraup masing-masing lima dan empat kali perolehan poin beruntun.
Apri/Fadia menikmati kemudahan dalam mencetak poin di game kedua. Sebelum terkejar oleh Supissara/Puttita, mereka unggul 6-2 dan 8-3 dengan cepat.
"Tadi di gim kedua saat kami sudah unggul itu, kami malah kurang siap dengan perubahan pola lawan. Padahal kami sudah tahu mereka mengubah tapi kami kurang siap antisipasinya," ujar Apri.
Apri/Fadia pun kembali mengingatkan satu sama lain untuk lebih fokus untuk menerapkan strategi sesuai rencana awal. Hal tersebut dikarenakan posisi mereka yang semakin tidak menguntungkan.
Supissara/Puttita tampaknya sudah mengetahui pola permainan ganda putri unggulan kedelapan itu, sehingga tingkat kesulitan pertandingan semakin bertambah.
Berbeda dibanding dua laga sebelumnya, Fadia pun mengakui bahwa menilai kualitas permainan Supissara/Puttita kali ini mengalami perubahan cukup signifikan.
"Kami dan lawan sudah sama-sama saling mengetahui pola permainan, ini pertemuan ketiga kami jadi tadi memang tidak mudah untuk mendapatkan satu poinnya. Kami tahu, satu poin sangat berharga jadi sebisa mungkin untuk tetap bermain dengan pola yang kami mau," ungkap Fadia menjelaskan.
Pada babak perempat final turnamen BWF Super 1000 yang akan berlangsung hari ini, Jumat 17 Maret 2023, Apri/Fadia akan menghadapi Baek Ha Na/Lee So Hee dari Korea Selatan.***
