SMA Negeri 20 Bandung, Lokasi Syuting Film Dilan 1990 ini Merupakan Bangunan Cagar Budaya

22 Desember 2020, 15:05 WIB
SMA Negeri 20 Bandung /https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/

 

Cianjurpedia.com -  Sejak film Dilan 1990 tayang di bioskop dan menjadikan SMA Negeri 20 Bandung sebagai salah satu lokasi syutingnya, membuat orang dari luar Bandung penasaran dengan sekolah tersebut. 

SMA yang berada di Jalan Citarum Bandung ini disebut-sebut sebagai saksi bisu kisah cinta sepasang remaja SMA 1990-an, Dilan dan Milea yang ditulis Pidi Baiq lewat novel trilogi.

Siapa yang sangka, bangunan SMA Negeri 20 Bandung ternyata sudah berdiri kokoh lebih dari 90 tahun. Dari segi fisik, kompleks bangunan sekolah ini memang telah mengalami penambahan. Namun, bangunan asli sekolah tak pernah ada yang hilang. 

Baca Juga: Lapas Sukamiskin Bandung, Disinilah Soekarno pernah Ditahan

Tembok-tembok bangunan masih terlihat kokoh, langit-langit ruangannya tinggi, bentuk jendela dan pintu yang tinggi dan lebar,  atapnya pun masih seperti dulu yang mirip dengan atap Gedung Sate.

Semuanya masih memperlihatkan ciri khas bangunan Belanda, dengan gaya rancangan art deco geometric. Sama halnya dengan fungsi bangunan, tak pernah ada yang berubah, masih berfungsi sebagai sekolah hingga kini.

Hingga saat ini, SMA Negeri 20 telah menempati bangunan tersebut selama hampir 35 tahun. SMA Negeri 20 harus mengalami perjalanan yang cukup panjang hingga bisa menempati bangunan ini.

Pada awalnya SMA Negeri 20 merupakan Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) yang didirikan oleh IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Bandung (sekarang Universitas Pendidikan Indonesia) pada tahun 1970. 

PPSP ini adalah proyek berupa sekolah binaan yang terdiri dari tingkat SD, SMP dan SMA. Sebelumnya, sekolah binaan IKIP ini dinamakan Laboratory School. Sekolah binaan ini pun menempati lingkungan kampus IKIP untuk proses belajarnya. 

Sayangnya, setelah 16 tahun berjalan, pemerintah mengeluarkan aturan yang tidak memperbolehkan Perguruan Tinggi untuk mengelola sekolah. Alhasil, PPSP ini pun diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud). 

Baca Juga: Balai Perguruan Putri, Sekolah Yang Dibangun Untuk Mengenang Jasa Mr. Conrad Theodore van Deventer

Pada 5 Juni 1986 Rektor IKIP melakukan serah terima kepada Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Provinsi Jawa Barat. PPSP tingkat SMA pun berganti nama menjadi SMA Negeri 20. Sementara untuk tingkat SD dan SMP menjadi SD Negeri Setiabudhi dan SMP Negeri 38 Bandung.

Saat SMA Negeri 20 terbentuk, secara otomatis kegiatan belajar mengajar tak lagi dapat dilakukan di lingkungan kampus IKIP. Untuk sementara kegiatan belajar mengajar menggunakan bangunan SMA Negeri 3 yang berada di Jalan Belitung Bandung.

Itu pun hanya untuk kelas satu yang terdiri dari 6 kelas. Sementara untuk kelas dua dan tiga masih dapat menggunakan kampus IKIP Bandung. Beruntunglah, keadaan seperti ini hanya menghabiskan waktu sekitar satu tahun. 

Tepatnya pada 2 Juni 1987, SMA Negeri 20 Bandung pun akhirnya secara resmi dapat menempati bangunan di kawasan Jalan Citarum, di belakang bangunan Gedung Sate Bandung yang merupakan kawasan perumahan utara dan tenggara saat itu. 

Sebelumnya, bangunan ini ditempati oleh SPG Negeri 2. Namun karena saat itu sekolah pendidikan guru harus dihapuskan, maka bangunan pun dapat ditempati oleh SMA Negeri 20 dan bertahan hingga sekarang.

Baca Juga: SDN 001 Merdeka, Bukti Perkembangan Bandung Dikenal sebagai Kota Pendidikan

Selama bangunan ini digunakan oleh SMA Negeri 20 Bandung, penambahan bangunan sempat dilakukan pada tahun 2000. Penambahan ini berupa bangunan kelas yang terletak di tengah-tengah bangunan asli.

Bangunan aslinya sendiri berbentuk huruf U dengan 14 ruangan. Penambahan seperti ini dilakukan agar arsitektur bangunan asli masih dapat terlihat dengan baik dari luar meskipun arsitektur bangunan baru tidak bisa dibangun dengan gaya rancangan yang sama.***

Editor: Sutrisno

Tags

Terkini

Terpopuler