Network
Cianjurpedia.com - Pada 1932, pemakaman Pandu bernama Nieuwe Europese Begraafplaats yang berarti Pemakaman Eropa Baru. Saat itu, pemakaman Pandu memang merupakan kompleks pemakaman baru bagi orang Eropa di Kota Bandung.
Akan tetapi, setelah masa penjajahan berakhir, pemakaman Pandu digunakan sebagai tempat pemakaman umum (TPU) yang sebagian besarnya beragama non muslim, terutama Kristen.
Pemakaman Pandu ini merupakan salah satu pemakaman tertua di Kota Bandung dan beberapa makamnya ada yang berupa pindahan dari pemakaman Kebon Jahe yang kini telah menjadi GOR Pajajaran. Salah satu makam pindahan dari pemakaman Kebon Jahe itu adalah makam Mausoleum Ursone, keluarga peternak sapi perah asal Italia dan pemilik industri di Lembang.
Baca Juga: Rumah Sakit Umum Bungsu Bandung Berawal dari Klinik Beatrix pada 1938
Di pemakaman Pandu ini juga terdapat makam tokoh-tokoh asal Eropa, terutama Belanda yang memiliki hubungan dengan sejarah perkembangan kota Bandung, seperti Ir. C.P. Wolff Schoemaker. Ia adalah arsitek asal Belanda yang karya-karyanya menjadi ikon Kota Bandung, contohnya Villa Isola (Rektorat UPI).
Selain itu, di dalam TPU Pandu terdapat pula kompleks pemakaman terpisah milik pemerintah Belanda, Ereveld (Taman Kehormatan) Pandu. Ereveld Pandu merupakan salah satu dari tujuh Ereveld yang ada di Indonesia.
Hingga kini, Ereveld Pandu masih dibiayai dan dirawat dengan baik oleh pemerintah Belanda. Oleh sebab itu, untuk masuk ke dalamnya tidak boleh sembarang, hanya yang memiliki hubungan kekerabatan dengan orang yang dimakamkan atau mengantongi izin khusus dari kantor pusatnya di Jakarta.
Baca Juga: Rasa Bakery & Café, Tempat Makan Legendaris di Kota Bandung
