Network
Cianjurpedia.com - Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke suatu daerah tak membawa oleh-oleh untuk teman atau keluarga. Oleh sebab itu, hampir di setiap daerah memiliki tempat khusus oleh-oleh. Misalnya saja Pasar Kosambi yang berada di Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung.
Pasar yang sudah ada sejak tahun 1973 ini dikenal sebagai pusat oleh-oleh makanan. Tak hanya makanan khas kota Bandung, tapi ada juga penganan dari kota lainnya seperti dodol Garut, wajit Cililin, hingga opak Conggeang.
Pasar Kosambi yang kini terdiri dari enam lantai, dulunya merupakan pasar tradisional yang terdiri dari dua lantai. Lantai satu digunakan untuk sembilan bahan pokok dan pakaian, sedangkan lantai duanya digunakan untuk Bandung Teater dan biliar.
Di abad ke-19, kawasan Pasar Kosambi juga pernah menjadi pusat kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang berasal dari Jawa Tengah. Kala itu, sekitar daerah Kiaracondong ditempati orang-orang Jawa Tengah yang tengah bermigrasi sedangkan Pasar Cicadas dan Pasar Kiaracondong belum ada, maka kegiatan sosial ekonomi dilakukan di Pasar Kosambi.
Makanan khas Jawa Tengah seperti gudeg, pecel, rujak cingur, botok, buntil, gatot, tiwul, bahkan jamu-jamuan seperti jamu candring, binteng jamu sampai rokok ada di sana.
Namun, pada tahun 1991 dimulailah pembangunan gedung serta perenovasian gedung pada tahun 1993. Pembangunan tersebut dilakukan karena Pasar Kosambi saat itu dijadikan sebagai pasar percontohan se-Asia.
Sayangnya, dari keenam lantai yang ada hanya empat lantai yang beroperasi, dua lantai lainnya dibiarkan kosong. Dan dari keempat lantai yang beroperasi, hanya dua lantai yang aktif oleh kios-kios pedagang, yakni lantai basement dan semi basement. Dua lantai lainnya hanya terdapat beberapa kios yang aktif, selebihnya hanyalah kios-kios kosong.
Kendati demikian, oleh-oleh makanan dari Pasar Kosambi masih menjadi primadona. Pengunjung bisa menemukan kios-kios yang menyediakan oleh-oleh makanan khas Jawa Barat di lantai semi basement.
