Preanger, Salah Satu Hotel Tertua di Bandung Sebagai Saksi Bisu Sejarah

- 14 Desember 2020, 14:10 WIB
HOTEL Grand Preanger, di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung.*
HOTEL Grand Preanger, di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung.* /ADE BAYU INDRA/PR/

 

 

Cianjurpedia.com - Hotel Preanger merupakan salah satu hotel tertua yang ada di Kota Bandung. Sejarah yang mengiringi perjalanan hotel ini pun cukup panjang. Siapa sangka hotel yang sekarang berdiri megah, dahulu hanyalah sebuah toko biasa yang menyediakan kebutuhan sehari-hari, bernama toko Thiem. 

Toko yang sudah ada sejak tahun 1884 ini dahulu cukup ramai didatangi oleh para preanger planter (pengusaha perkebunan di Priangan), karena letaknya yang berada di pusat kota, yakni kawasan Groote Postweg atau sekarang Jalan Asia Afrika. Namun sayang, toko ini tak bertahan lama dan akhirnya bangkrut.

Tahun 1897, WHC Van Deeterkom melihat peluang yang bagus untuk mengubah bekas toko kelontong tersebut menjadi sebuah hotel untuk kebutuhan para pelancong. Ia pun mendirikan hotel yang kemudian diberi nama Hotel Preanger.

Baca Juga: Meski Tak Tersisa Bangunan Lamanya, Hotel Istana Bandung Kaya Akan Sejarah 

Kala itu, Hotel Preanger memiliki gaya arsitektur Indische Empire. Gaya arsitektur hotel tersebut bertahan lebih dari seperempat abad, hingga pada akhirnya hotel ini mengalami perombakan pada 1929. Prof. Ir. CP. Wolff Schoemaker menjadi orang yang bertanggung jawab dalam perombakan ini. 

Ia dibantu oleh Ir. Soekarno, mantan Presiden RI pertama, yang tak lain adalah murid Schoemaker. Di tangan dua orang ternama tersebut, Preanger bermetamorfosis menjadi bangunan bergaya arsitektur art deco geometrik.

Pada 1980-an, bangunan Preanger mengalami perluasan, yakni ketika hotel ini secara resmi dikelola PT Aerowisata sejak 1987. Pengelola sebelumnya seperti NV Sault, CV Haruman, dan PD Kertawisata belum pernah melakukan perluasan. Sementara di bawah PT Aerowisata, Preanger menambah daya tampung dengan membangun menara (tower) setinggi 10 lantai juga mengubah nama hotel ini menjadi Grand Preanger Hotel. 

Secara keseluruhan, Hotel Preanger terdiri dari tiga bangunan, yaitu sayap Asia Afrika setinggi dua lantai hasil desain Schoemaker, sayap Naripan, dan menara setinggi 10 lantai yang dapat menampung 187 kamar. Meskipun sudah dilakukan renovasi, wajah asli Preanger tak dihilangkan, baik eksterior maupun interiornya. Terlebih, bangunan sayap Asia Afrika masih menampilkan suasana tempo dulu, seperti pada tembok, dan keramik. 

Halaman:

Editor: Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x