Makam Raden Saleh dan istri sempat bertahun-tahun terlupakan dan “hilang.” Hingga pada 1923 ditemukan kembali dalam keadaan tertutup ilalang.
Kala itu, seorang mantan Wakil Kepala Kejaksaan Bogor bernama Adung Wiriatmadja tak sengaja melihat gundukan batu saat menebang ilalang di sebelah barat rumahnya.
Setelah itu tampak dua makam tersebut. Batu nisan dari marmer pun dibersihkannya. Adung kelak menjadi juru rawat makam Raden Saleh.
Makam Raden Saleh beserta istri terbuat dari marmer hitam. Lalu diatasnya, terdapat kalimat berbahasa Belanda yang diukir.
Kalimat tersebut menyebutkan bahwa makam ini merupakan makam Raden Saleh dan disebutkan pula jasa-jasanya. Selain seorang pelukis, Raden Saleh adalah pencetus kebun binatang Ragunan.
Pada 1953, Presiden Soekarno menginisiasi pemugaran makam beserta prasasti peringatan yang juga berfungsi sebagai batas antara makan Raden Saleh dengan makam lainnya.
Baca Juga: Sebentar Lagi Bulan Rajab, Yuk Simak Jadwal Puasa Rajab Beserta Bacaan Niat dan Keistimewaannya
Di dinding itu tertulis “Makam Raden Saleh Sjarif Bustaman. Lahir di Semarang kira-kira tahun 1813/1814, wafat di Bogor tanggal 23 April 1880. Dibangun kembali oleh Pemerintah Republik Indonesia tanggal 7 September 1953.”
Sejak dipugar pada 1953, tidak ada perubahan bentuk dari monumen peringatan di makam Raden Saleh.