Sejarah Panjang Toilet Umum, Bermula dari Pajak Urine yang Dipungut Kaisar Romawi

- 5 Maret 2022, 16:18 WIB
Ilustrasi toilet umum.
Ilustrasi toilet umum. /Kendalku/Fahmi Syaiful Akbar

Toilet pada masa itu tidak memiliki sekat, hanya berupa bangku dari marmer yang menempel di sepanjang tembok ruangan dengan lubang di setiap bangkunya.

Beberapa dari jamban tersebut dapat menampung lebih dari lima puluh orang sekaligus. Toilet umum pun menjadi tempat berbaur, buang air sambil berbincang satu sama lain.

Baca Juga: Belum Terkalahkan, Legenda Persib ini Peraih Trofi Terbanyak Bersama Maung Bandung

Jika laki-laki disediakan toilet umum, maka para perempuan direpotkan dengan masalah sanitasi ini. perempuan harus tinggal dekat dengan rumah agar bisa menggunakan kamar mandi saat dibutuhkan. Situasi ini disebut sebagai "tali kencing" (urinary leash).

Namun, perempuan menemukan cara untuk mengatasi masalah tersebut. Beberapa memilih untuk tidak makan atau minum jika harus berada di tempat umum.

Toilet umum pertama yang dipisahkan berdasarkan jenis kelamin adalah toilet sementara yang dibangun pada pergelaran pesta dansa Paris tahun 1739.

Penyelenggara menempatkan satu kotak di satu sisi untuk toilet pria dan satu kotak di sisi lain untuk toilet perempuan. Pemisahan toilet saat itu dipandang sebagai hal baru.

Baca Juga: Rasulullah Dimakamkan Persis Di Tempat Beliau Wafat, Begini Fakta Mengenai Makam Nabi Muhammad SAW

Pada awal abad ke-19, kota-kota besar di Eropa mulai memasang toilet umum. Pertama di Paris, kemudian di Berlin pada 1820, dan di London tahun 1851.

George Jennings, insinyur sanitasi, memperkenalkan toilet umum yang disebutnya "lemari monyet", ke Crystal Palace untuk Pameran Besar tahun 1851.

Halaman:

Editor: Fitrah Ardiansyah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x