Cianjur Kekurangan Tenaga Guru

23 Oktober 2020, 15:39 WIB
Ilustrasi guru /PRMN

Cianjurpedia.com - Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat sebut Cianjur krisis guru PNS. Dari 16.000 guru di Kabupaten Cianjur hanya 6.000 guru yang sudah PNS sementara sisanya masih honorer.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur, Asep Saepulrohman mengatakan, dirinya sangat menyayangkan lantaran disaat pihaknya melakukan upaya untuk peningkatan mutu pendidikan di Cianjur harus dibenturkan dengan jumlah guru PNS yang sangat sedikit. 

"Dari semua guru di Cianjur yang berjumlah sebanyak 16.000 hanya 6.000 guru yang sudah PNS. Sisanya semua honorer," ujarnya, Jumat 23 Oktober 2020.

Baca Juga: Gara Gara Mau Lihat HP, Suami Tusuk Istri

"Bahkan hingga saat ini di beberapa sekolah Negri masih ada yang PNS nya hanya kepala sekolahnya saja," sambung Asep. 

Menurutnya, untuk sarana dan prasarana pendidikan baik fisik maupun nonfisik di Cianjur mulai cukup baik, hanya saja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sangat kurang. 

"Dari 6.000 guru PNS itu sekarang ada masih bertugas ada juga yang meninggal belum tercatat, dan pensiun itu hitungan kasar," ungkapnya.

Ia berharap, untuk guru-guru yang sudah menjadi honorer di atas dua tahun cukup diberikan seleksi administrasi, dan dibenarkan bahwa guru tersebut telah mengajar di sekolah, dibuktikan dengan surat keterangan kepala sekolah.

Baca Juga: Mantan Petinggi PT Dirgantara Indonesia Ditetapkan Jadi Tersangka

"Kasihan seperti yang kemarin di Cibinong ada yang sudah 21 tahun menjadi guru honorer," katanya. 

Ia mengatakan, kekurangan guru PNS tersebut juga disebabkan adanya ketidak tepatan penerimaan PNS di Cianjur. 

"Misalkan Cianjur hanya diberikan jatah 100 guru sedangkan kekurangannya sampai dengan 10.000 artinya tidak berimbang," katanya. 

"Efektifnya kalau di tingkat SMP satu mata pelajaran satu guru, kalau di SD satu kelas satu guru tidak ada istilah guru pembelajaran guru rangkap mengajar di kelas satu dan kelas dua," jelasnya. 

Asep memprediksi bahwa di tahun 2023 akan terjadi krisis guru yang sangat berdampak bagi kualitas pendidikan.

"Saya berharap dengan kekurangan guru yang menjadi kendala utama bisa segera terpikirkan dan diperhatikan," pungkasnya.

Editor: Cecep Mahmud

Tags

Terkini

Terpopuler