Hal tersebut menandai kenaikan suku bunga terbesar sejak 1994, karena data yang dirilis dalam beberapa hari terakhir menunjukkan inflasi tidak menunjukkan tanda-tanda pelonggaran yang jelas.
Meskipun demikian, tambahnya, Gubernur The Fed Jerome Powell juga membuka kemungkinan menaikkan kembali suku bunga sebesar 75 bps pada Juli mendatang.
"Ini artinya The Fed berani mengambil langkah yang lebih agresif dari sebelumnya untuk memerangi inflasi. Sikap the Fed ini bisa mendorong penguatan dolar AS lagi terhadap nilai tukar lainnya ke depan," jelasnya.
Baca Juga: Jadwal Tayang Drakor On Going Hari Ini Kamis 16 Juni 2022, Ada Eve, Insider, dan Jinxed at First
Di sisi lain, pagi ini terlihat sebagian harga aset berisiko seperti indeks saham rebound pasca The Fed menaikkan suku bunganya.
"Sentimen ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini," tuturnya.***