Baca Juga: Tips Berinvestasi Dari Rhenald Khasali, Jangan Simpan Telur Dalam Satu Keranjang!
"Pasar masih mempertimbangkan The Fed masih akan agresif menaikkan suku bunga acuannya setelah bulan Juli ini," katanya.
Selain itu, kemungkinan terjadinya resesi di negara yang dipimpin oleh Joe Biden tersebut menimbulkan pelemahan dolar AS terhadap mata uang lainnya.
Kemungkinan terjadinya resesi ini ditandai dengan yield obligasi pemerintah AS jangka pendek yang lebih tinggi dibandingkan dengan yield jangka panjangnya.
"Bila peluang resesi membesar, The Fed akan mengerem kenaikan suku bunga acuannya," tuturnya.
Ariston pun memperkirakan rupiah berpotensi melemah ke arah Rp15.020 per dolar AS dengan potensi support di Rp14.970 per dolar AS pada hari ini.***