Network
Cianjurpedia.com – Fenomena ‘Citayam Fashion Week’ kian ramai diperbincangkan dan menarik perhatian berbagai pihak.
Termasuk Rhenald Kasali, yang juga dikenal sebagai Guru Besar Ilmu Manajemen UI yang juga seorang akademisi dan praktisi bisnis.
Dilansir dari akun Instagram pribadinya, Rhenald Kasali menanggapi tren ‘Citayam Fashion Week’ sebagai suatu komunitas yang berani dan memiliki masa depan.
“Kalau di New York ada American Dream, di Citayam ada Indonesian Dream? Bukankah Harajuku dulu juga dimulai kaum urban pinggiran yang disukai orang pinggiran juga?” ungkap Rhenald dalam akun Instagram pribadinya @rhenald.kasali.
Baca Juga: Lee Jung Jae Squid Game Sedang Diskusi dengan Marvel Studios, Ada Apa?
Penulis buku Sembilan Fenomena Bisnis itu juga mengatakan bahwa Indonesian dream itu milik siapa saja, termasuk anak-anak yang berasal dari Citayam.
“Indonesian dream itu milik siapa saja termasuk anak-anak dari Citayam. Itu (Citayam) adalah satu perkampungan yang benar-benar di pinggiran Jakarta. Tapi kalian punya masa depan, kalian berani masuk ke Jakarta, walaupun hanya dengan 3.500 perak naik KRL,” kata Rhenald.
Lucunya, fenomena ‘Citayam Fashion Week’ yang dikenal sering ‘nongkrong’ di area SCBD ini lantas menggeser kepanjangan dari SCBD itu sendiri.
Istilah SCBD kini tak hanya sebagai singkatan dari Sudirman Central Business District saja, berkat fenomena ‘Citayam Fashion Week’ ini masyarakat banyak yang menyebut SCBD sebagai kependekan dari Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok.
Lebih lanjut, Rhenald Kasali juga berpesan kepada ‘anak-anak SCBD’ tersebut agar tetap kreatif, tidak menjadi beban masyarakat, terus berkreasi dan mau belajar.
