Gelombang Kedua Covid-19 Hantam Beberapa Negara di Eropa

29 Oktober 2020, 16:17 WIB
Ilustrasi Corona /Pikiran-rakyat.com

Cianjurpedia.com - Gelombang kedua Covid-19 mengancam beberapa negara di Eropa. Pada gelombang kedua musim dingin ini, Negara di Eropa melaporkan angka peningkatan tajam kasus baru corona.

Inggris, Spanyol, dan Perancis masing-masing melaporkan ribuan kasus harian baru. Banyak daerah yang dipaksa untuk memberlakukan kembali aturan pembatasan, meskipun sebagian besar negara menolak 'lockdown' nasional.

Seperti yang dikutip dari kabarbanten.com, dengan judul artikel Gelombang Kedua Covid-19 Mengancam Eropa, Dua Negara Ini Lockdown

Baca Juga: Satgas Covid-19 Cianjur Akan Tutup Tempat Wisata Yang Tidak Patuhi Protokoler Kesehatan

"Saya telah memutuskan bahwa kita perlu kembali ke penguncian untuk menghentikan virus. Virus itu beredar dengan kecepatan yang bahkan tidak diantisipasi oleh perkiraan yang paling pesimistis," kata Presiden Prancis Macron.

Macron menyebut pada gelombang kedua virus corona lebih mematikan ketimbang gelombang pertama.

"Seperti semua tetangga kita, kita tenggelam oleh percepatan virus yang tiba-tiba. Kita semua berada di posisi yang sama, dibanjiri gelombang kedua yang kita tahu akan lebih sulit, lebih mematikan daripada gelombang pertama," ujarnya.

Baca Juga: Cegah Begal Pesepeda Polda Metro Jaya Bentuk Tim Khusus

Warga juga akan diizinkan pergi bekerja jika dianggap pekerjaan tersebut tidak bisa dilakukan dari rumah. Selain itu, sekolah-sekolah di Prancis tetap buka. 

Sementara, Jerman akan menutup semua bar, restoran, dan teater mulai 2 hingga 30 November 2020. Hal ini berdasarkan langkah-langkah yang disepakati antara Merkel dan para kepala pemerintah daerah.

Sekolah-sekolah akan tetap buka, dan toko-toko akan diizinkan beroperasi dengan batasan ketat pada jumlah orang yang berada di dalam toko.

"Kita perlu mengambil tindakan sekarang," kata Kanselir Jerman Angela Merkel.

"Sistem kesehatan kita masih dapat mengatasi tantangan itu hari ini, tetapi pada kecepatan infeksi ini sistem akan mencapai batas kemampuannya dalam beberapa minggu," ujar Merkel.

Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz menulis di Twitter. "November akan menjadi bukti. Peningkatan jumlah infeksi memaksa kita untuk mengambil tindakan pencegahan yang keras untuk mematahkan gelombang kedua," tuturnya.

Sebelumnya, Jerman tidak terlalu terpukul dibandingkan sejumlah negara tetangganya di Eropa awal tahun ini. Namun, kali ini terjadi peningkatan kasus secara berlipat.

"Kalau kita menunggu sampai unit perawatan intensif penuh, itu akan terlambat," kata Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn.

Jerman sudah mulai menerima pasien-pasien dari Belanda, negara tetangga yang kapasitas rumah sakitnya sudah mencapai batas.***

Editor: Sutrisno

Sumber: Kabar Banten

Tags

Terkini

Terpopuler