Network
Cianjurpedia.com – Orang-orang bersenjata tidak dikenal membunuh dua wanita hakim dari Mahkamah Agung Afghanistan pada Minggu pagi, kata polisi.
Sebagaimana dilansir dari Reuters, menurut polisi peristiwa tersebut menambah gelombang pembunuhan di Kabul dan kota-kota lain, sementara perwakilan pemerintah dan Taliban telah mengadakan pembicaraan damai di Qatar.
Kedua hakim, yang belum disebutkan namanya, tewas dan sopir mereka terluka, dalam serangan sekitar pukul 08.30 waktu setempat, kata polisi. Saat ini kasus tersebut sedang diselidiki oleh pasukan keamanan.
Baca Juga: Ledakan Bom Tewaskan Wakil Gubernur Kota Kabul
Menurut seorang juru bicara Taliban mengatakan bahwa para pejuangnnya tidak terlibat insiden penembakan itu.
Sementara itu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan terhadap warga sipil oleh Taliban dan kelompok militant lainnya.
Ghani menambahkan bahwa terror, horror, dan kejahatan bukanlah solusi untuk masalah Afghanistan dan memohon kepada Taliban untuk menerima genjatan senjata permanen.
Pejabat pemerintah, jurnalis, dan aktivis telah menjadi sasaran dalam beberapa bulan terakhir, memicu ketakutan terutama di ibu kota Kabul.
Baca Juga: Bom Mobil Meledak di Kota Nashville Amerika Serikat, 3 Terluka
Taliban telah membantah terlobat dalam beberapa serangan, tetapi mengatakan para pejuangnya akan terus melenyapkan tokoh-tokoh penting pemerintah, meskipun bukan wartawan atau anggota masyarakat sipil.
Meningkatnya kekerasan telah memperumit pembicaraan damai yang ditengahi AS yang terjadi di Doha ketika Washington menarik pasukan.
Sumber di kedua belah pihak mengatakan negosiasi hanya mungkin membuat kemajuan substantif setelah Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden menjabat dan mengumumkan kebijakan Afghanistan.
Baca Juga: Update Gempa Sulawesi Barat, 73 Meninggal Dunia dan 37.850 Orang Mengungsi
Sementara, jumlah pasukan AS di Afghanistan telah dikurangi menjadi 2.500 , level terendah pasukan Amerika di sana sejak 2001, menurut Petagon pada hari Jumat.***
