Hingga Selasa, 21 Desember 2021, sebanyak lima orang telah dites positif terkena virus, meskipun masing-masing telah menerima suntikan booster.
Di antara mereka, tiga orang telah menerima vaksin Johnson & Johnson sebagai vaksinasi utama mereka. Satu orang telah diberikan satu dosis vaksin AstraZeneca dan suntikan booster Pfizer, sedangkan sisanya telah menerima tiga dosis vaksin Pfizer.
Berdasarkan data di atas, otoritas kesehatan masyarakat Korea Selatan percaya bahwa saat ini varian Omicron mungkin menjadi varian yang paling menular.
Varian Omicron dapat menjadi varian dominan dalam satu atau dua bulan ke depan, menggantikan varian Delta.
Baca Juga: Menkes Konfirmasi Kasus Omicron Pertama di Indonesia, Seorang Petugas Kebersihan di Wisma Atlet
"Ketika Omicron pertama kali teridentifikasi di dunia pada bulan November, penelitian di luar negeri memperkirakan bahwa varian ini akan menjadi varian dominan di negara-negara besar dalam dua hingga tiga bulan, dan kami percaya Korea tidak akan menjadi pengecualian," Lee Sang-won, seorang pejabat senior di KDCA, kata saat briefing pada hari Senin 20 Desember 2021.
Varian Omicron telah mengambil alih sebagai varian dominan di beberapa negara, termasuk Afrika Selatan, tempat pertama kali dilaporkan, Inggris dan Amerika Serikat.
Di AS, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyaki (CDC), varian tersebut menyumbang 73 persen infeksi pada minggu lalu.
Beberapa ahli luar negeri optimis mengenai situasi saat ini, mengingat sebagian besar pasien yang terinfeksi varian tersebut menunjukkan gejala ringan.