Sekolah Adat Arus Kualan Menjaga Budaya Kalimantan

27 Agustus 2023, 17:30 WIB
Sekolah Adat Arus Kualan /Contentro PR

Cianjurpedia.com - Sebuah sekolah informal untuk melestarikan budaya Kalimantan khususnya di masyarakat Dayak hadir di Kalimantan pada tahun 2014. Sekolah itu bernama Sekolah Adat Arus Kualan.

Sekolah Adat Arus Kualan adalah sistem pendidikan informal di provinsi Kalimantan Barat Indonesia, khususnya di daerah Simpang Hulu Kabupaten Ketapang, dengan fokus utama untuk menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai tradisional kepada generasi muda.

Sekolah Adat Arus Kualan beroperasi pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu, melayani siswa yang bersekolah setelah sekolah formal atau secara eksklusif mendaftar di Sekolah Adat.

Kurikulum Sekolah Adat Arus Kualan didominasi kegiatan luar ruang yaitu meliputi pengajaran obat tradisional, memasak berbahan dasar bumbu, identifikasi tumbuhan hutan, dan partisipasi dalam permainan adat. Kunjungan ke rumah sesepuh untuk belajar dari narasi mereka berkontribusi pada pengayaan budaya siswa.

Baca Juga: Lagu Baru Yoshi Topa Bertitel Terlanjur Sakit Menyampaikan Pesan Romantis

Kegiatan di dalam kelasnya juga memberikan pengetahuan penting bagi masyarakat Dayak. Pelajaran literasi, musik tradisional, tarian, lagu, dan kerajinan tangan, termasuk produksi pakaian tradisional. Pun disediakan pelajaran bahasa Inggris yang diintegrasikan ke dalam kurikulumnya.

Sekolah Adat Arus Kualan berupaya dalam melestarikan warisan budaya Indonesia yang kaya, menjembatani masa lalu dan masa kini dengan menumbuhkan apresiasi terhadap praktik dan kearifan tradisional di kalangan generasi muda.

Dalam kurun waktu lebih kurang 10 tahun dari tahun 2014 sampai 2023, terdata 168 siswa berpartisipasi di sekolah ini. Seperti Selsi 12 tahun dan Elis 14 tahun.

Selsi yang juga belajar dan sekaligus mengajar seni memainkan Sampe, alat musik tradisional suku Dayak di Sekolah Adat Arus Kualan ini menyampaikan:

"Arus Kualan telah memberi saya kesempatan untuk belajar tentang budaya saya dan menginspirasi orang lain untuk merangkul tradisi kami. Saya sangat senang melihat teman-teman mempelajari dan melestarikan warisan kami," tutur Selsi sebagaimana terlampir dalam pers release Sekolah Adat Arus Kualan yang diterima redaksi via email.

Begitu juga dengan Elis yang memiliki hasrat besar dalam melestarikan ilmu pengobatan tradisional. Elis terinspirasi dari neneknya, yang juga anggota masyarakat adat Dayak, ia dengan penuh semangat menjalani peran sebagai tabib.

Selain itu, Elis juga telah fasih berbahasa Inggris, ia selalu menyambut tamu dari negara lain dengan hangat dan memandu mereka menyaksikan keajaiban Arus Kualan.

Baca Juga: Titan Speakerman Diserbu Skibidi Toilet di Episode 58

"Saya ingin menjembatani kesenjangan antara warisan budaya kami dan dunia. Dengan berbagi pengetahuan tentang pengobatan dan seni tradisional, kami dapat menciptakan apresiasi yang lebih dalam terhadap identitas kami," ujar Elis.

Sekolah Adat Arus Kualan bisa menjadi contoh dalam melestarikan budaya setempat yang mulai tergerus oleh moderinisasi. Semoga semakin banyak sekolah-sekolah yang melestarikan budaya bangsa.**

Editor: Sutrisno

Tags

Terkini

Terpopuler