Guru mengajar sesuai dengan kemampuan siswa atau dikenal dengan istilah teaching at the right level sehingga penyesuaian konteks pembelajaran dan muatan lokal dapat dilakukan dengan lebih fleksibel.
Baca Juga: Legenda MotoGP, Valentino Rossi Pensiun dari Balapan Motor, GRAZIE VALE!
Ada beberapa perubahan yang terdapat dalam kurikulum ini di antaranya adalah:
1. Level Taman Kanak-kanak (TK)
Pendekatan pembelajaran yang awalnya berbasis tema, akan berubah menjadi lebih fokus pada literasi.
2. Level Sekolah Dasar (SD).
Ada dua mata pelajaran yang digabung yaitu pelajaran IPA dan IPS.
3. Level Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Mata pelajaran informatika berubah dari mata pelajaran pilihan menjadi mata pelajaran wajib.
4. Level Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pada kurikulum ini, siswa SMA akan menentukan jurusan di kelas XI. Di kelas X merupakan masa persiapan termasuk pemantauan dari guru BK dan wali kelas untuk melihat proses peminatan siswa termasuk hasil berkonsultasi dengan orang tua.
Sampai saat ini kurikulum prototipe sudah diterapkan di 2.500 satuan pendidikan yang tergabung dalam program Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan.
Kurikulum di Indonesia sudah beberapa kali mengalami pergantian. Ini dilatarbelakangi beberapa sebab tertentu, sehingga timbul kebijakan untuk membuat kurikulum yang baru.***