Kabar Baik, Pemkot Bandung Sediakan Bus Gratis bagi Warganya Mulai Maret 2022

24 Maret 2022, 20:37 WIB
Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana melihat skema program naik bus gratis bagi warga selama tiga tahun ke depan. /Diskominfo Kota Bandung

Cianjurpedia.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung resmi menerapkan program bus gratis untuk 18 jalur koridor Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Bandung.

Namun, dari sekian koridor, Pemkot Bandung baru akan menerapkan program bus gratis ini pada lima koridor secara efektif mulai bulan Maret 2022.

Adapun lima koridor bus gratis tersebut termasuk, di antaranya rute Alun-Alun-Padalarang, BEC-Baleendah, Dipatiukur-Jatinangor, Leuwipanjang-Dago, dan Leuwipanjang-Soreang.

Dilansir dari situs resmi Pemkot Bandung, Kepala Dishub Jawa Barat (Jabar) Koswara Hanafi mengungkapkan bahwa program bus gratis ini merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan dengan skema buy the service (BTS) selama tiga tahun.

Baca Juga: Buya Yahya Ungkap Persiapan Penting Menyambut Bulan Ramadhan, yang Pertama Bukan Amalan Anggota Tubuh

"BTS ini polanya membayar layanan. Ada yang hitungnya per kilometer berapa rupiah. Mau ada penumpang atau tidak, tetap akan dibayar. Sehingga, penumpang tidak perlu bayar. Bulan ini sudah berjalan di lima koridor," tutur Koswara pada Rabu, 23 Maret 2022.

Setelah program BTS ini selesai, Koswara mengungkapkan bahwa pemerintah daerah akan bertanggung jawab mengelola program tersebut.

Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu membentuk unit khusus untuk mengelolanya.

Meski disambut positif oleh sebagian besar pihak, program BRT ini turut menimbulkan potensi konflik dengan sebagian pihak lain, khususnya pelaku usaha angkot.

"Biasanya ada irisan dengan pihak angkot. Kalau sudah terkena irisan pelayanan BRT, mereka jadi mati karena kualitas layanan BRT tentu ada di atas angkot. Sehingga angkot itu harus berubah, apakah dia di-reroutering atau digabung jadi feeder-nya BRT," jelas Koswara.

Supir dan pengelola transportasi angkot dinilai masih terdampak oleh kondisi sekarang, di mana pendapatan harian mereka menurun.

Namun, Koswara melanjutkan bahwa kondisi tersebut bukan menjadi penghalang.

Pihaknya tengah mengkaji skema BRT agar dapat memberikan dampak positif dan kesempatan bagi pihak angkot untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Kabupaten Sleman Besok, Jumat, 25 Maret 2022, Ada di 8 Lokasi dan Kuota untuk 1.000 Orang

"Kalau mereka bisa dilibatkan secara bagus di program ini, mereka pasti akan menerima. Angkot bisa kita imbau untuk ganti jadi bus 3/4 juga. Jika mereka ikut dengan skemanya, para pengusaha angkot bisa menyediakan bus 3/4-nya, nanti akan dibayarkan melalui sistem BTS," tuturnya.

Program BRT ini, menurut Koswara, harus dimanfaatkan secara optimal, mengingat maslahat yang besar karena dapat mengembalikan kembali penggunaan angkutan massal secara masif oleh masyarakat.

Untuk itu, Pemkot Bandung terus menggalakkan program ini agar dapat diimplementasikan secara efektif dengan mencari jalan tengah demi kebaikan masyarakat dan pelaku usaha angkot.

"Kota Bandung sudah mencoba menyiapkan skema ini pada satu rute angkot. Konsep angkot yang beralih ke trayek feeder sudah diujicobakan di Gunung Batu," ungkap Koswara.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana merespons rencana penerapan program BRT di Kota Bandung.

Yana menyampaikan, untuk mempercepat berjalannya program ini, diperlukan koordinasi yang berkelanjutan.

"Saya sepakat nanti kita buatkan tim supaya koordinasinya bisa lebih cepat. Sebab, teknologi ini jauh lebih murah investasinya, sehingga kita harapkan juga tiketnya akan murah ke depannya," harap Yana.

Pada kesempatan yang sama, Yana mengungkapkan bahwa pihaknya, Pemkot Bandung, telah menerapkan uji coba peralihan transportasi angkot menjadi bus ukuran 3/4.

Upaya tersebut mendapatkan respons positif dari pihak angkot.

"Angkot jadi bus 3/4 kita sudah kita uji coba juga ya. Untuk konversi tiga jadi satu, kebanyakan dari mereka mau. Meski mengurangi jumlah transportasi, tapi daya angkutnya tidak berkurang," pungkasnya.***

Editor: Sutrisno

Tags

Terkini

Terpopuler