Atasi Lonjakan Pasien COVID-19 Garut  Cari Tempat Isolasi Baru

- 12 Desember 2020, 22:14 WIB
ilkustrasi Covid-19 Garut
ilkustrasi Covid-19 Garut /pixabay/

Cianjurpedia.com – Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat dalam mengantisipasi lonjakan lonjakan kasus virus corona berusaha mencari tempat karantina di rumah sakit ataupun gedung umum.

“Kita juga terus menginventarisir beberapa titik dan tempat yang bisa dijadikan tempat isolasi,” kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut,Sabtu (12/12/20).

Ia mengatakan pemerintah daerah saat ini sudah menyiapkan tempat isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut, Rumah Sakit Umum Pameungpeuk, rumah susun, dan rumah sakit swasta di Garut seperti dilansir dari Antaranews.com.

Baca Juga: Update Harian Kasus Positif Covid-19 12 Desember 2020

Ruang isolasi di RSUD dr Slamet Garut memiliki kapasitas sekitar 120 tempat tidur, kata Helmi, sudah terisi oleh pasien COVID-19 bergejala sedang dan berat.

“Sebanyak 120 tempat tidur di RSUitu semua penuh untuk pasien(kondisi) sedang, berat, sedangkan yang ringan atau tidak bergejala juga dirawat di tempat lainnya, ujarnya.

Menurutnya tempat isolasi COVID-19 yang sudah tersedia itu masih butuh tambahan untuk mengantisipasi trjadinya lonjakan kasus pasien yang menunjukkan gejala maupun tanpa bergejala

Tempat yang layak untuk dijadikan ruang isolasi pasien, kata dia, yakni bangunan Islamic Center yang berlokasi di Garut Kota, kemudian tempat Pendidikan dan Latihan Keluarga Berencana (KB) di Kecamatan Tarogong Kidul.

“Tempat Diklat KB juga kita jadikan perawatan, dan Islamic Center kapasitasnya 60 tempat ,”kata Helmi.

Baca Juga: Hasil Perhitungan Suara Sementara KPU Pilkada Kabupaten Cianjur jam 19.42 Wib

Ia mengungkapkan wabah COVID-19 masih harus diwaspadai masyarakat apalagi saat ini kasus terkonfirmasi positif COVID-19 terus ditemukan setiap hari di Garut.

Pemerintah daerah, kata dia, terus berupaya menanggualangi wabah COVID-19, termasuk menyiapkan tempat pelayanan kesehatan seperti ruang isolasi bagi pasien positif COVID-19.

“Kita sediakan, kita siapkan oleh pemerintah tempat isolasi agar mereka bisa sembuh,”kata Helmi.

Ia menegaskan alasan menyiapkan ruang isolasi tambahan itu untuk memutuskan rantai penularan, dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat lain atau tetangga pasien.

“Kita siapkan ruang isolasi karena banyak masyarakat keberatan kalai isolasi di rumah, apalagi rumah pasien tidak layak dijadikan tempat isolasi, misalkan di rumahnya ada dua kamar tapi penghuninya lima orang,”kata Helmi.

Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut mencatat secara akumulasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 2.716 kasus, dua kasus isolasi mandiri, 1.210 kasus iso lasi, 1.438 kasus dinyatakan sembuh, dan 66 kasus meninggal dunia.***

Editor: Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah