Sementara salah satu rekan guru yang dekat dengan korban mengungkapkan bahwa korban sempat diancam akan dibunuh oleh pelaku satu minggu sebelum kejadian.
"Minggu lalu AR bercerita, diancam oleh NM akan dibunuh," kata guru tersebut.
Setelah mengancam AR, NM mendatangi korban, dan membuat keributan di sekolah pada Jumat 4 Februari 2022, sambil marah-marah dan berkata kasar.
Kemudian pihak sekolah berusaha mendamaikan keduanya, yang disertai dengan pihak kepolisian. Pada saat itu pelaku tidak mengakui telah mengancam korban.
Menurut rekan AR, korban dan pelaku sudah bercerai cukup lama, sekitar tahun 2007, namun pelaku masih saja terus mendekati korban dan berkeinginan untuk rujuk.
Motif pembunuhan ini diduga karena pelaku merasa sakit hati. Pelaku tidak dilibatkan dalam acara pernikahan anaknya yang akan digelar sebentar lagi.
Pelaku saat ini sudah diamankan di Mapolsekta Coblong. Hal tersebut dibenarkan Nandang, Kompol Kapolsekta Coblong.
"Sudah di kantor (Polsek) pelakunya. Korban meninggal sudah di Kartika Asih," ucap Nandang.
Namun Pihak kepolisian belum dapat memberikan informasi lebih rinci terkait peristiwa ini.***