Cek Fakta: Benarkah Rematik Bisa Menyerang Jantung dan Otak? Berikut Penjelasannya

8 September 2022, 20:19 WIB
Ilustrasi rematik /Freepik

Cianjurpedia.com – Di kalangan masyarakat, rematik adalah salah satu penyakit yang kerap menyerang. Rematik biasanya identik dengan timbulnya rasa nyeri pada otot serta tulang.

Namun ternyata, bukan hanya menyerang otot dan tulang saja, rematik rupanya juga bisa menyerang bagian tubuh yang lainnya.

Lantas, benarkah penyakit rematik juga bisa menyerang jantung dan otak? Mari kita cek faktanya melalui artikel ini.

Faktanya, rematik memang dapat menyerang berbagai bagian tubuh seperti ligamen, sendi, dan tendon.

Baca Juga: Masih Aktif! Ini Kode Redeem Genshin Impact Edisi 8 September 2022, Serbu Ratusan Primogems dan Mora Gratisnya

Umumnya, kita hanya sebatas mengenal penyakit rematik saja, padahal ada berbagai jenis sebutan atas penyakit rematik ini berdasarkan area tubuh yang diserang.

Oleh sebab itu, mari kita kenali jenis-jenis penyakit rematik yang dapat terjadi pada seseorang.

1. Rheumatoid Arthritis
Salah satu bentuk kelainan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh dengan keliru menyerang sinovium yang merupakan jaringan lunak pelapis sendi. Rheumatoid Arthritis akan mengakibatkan timbulnya peradangan.

2. Lupus Eritematosus Sistemik
Salah satu bentuk kelainan autoimun yang menyebabkan peradangan pada berbagai bagian tubuh, mulai dari persendian, kulit, ginjal, darah, paru-paru, jantung, dan otak.

Baca Juga: Klaim Kode Redeem PUBG Mobile Terbaru, 8 September 2022, Gratis UC, Skin Keren, dan Hadiah Seru dari Tencent!

3. Osteoartritis
Rematik jenis ini paling banyak terjadi pada orang dewasa dan orang lanjut usia. Osteoartritis biasanya menyerang dan menghancurkan tulang rawan, juga menyerang jaringan lunak yang melindungi ujung tulang pada persendian.

4. Gout
Jenis artritis di mana kristal asam urat mengendap ke bagian persendian. Hal ini paling sering terjadi pada jempol kaki seseorang.

Baca Juga: Buruan Klaim Kode Redeem Free Fire (FF) Terbaru dari Garena, 8 September 2022, Rebut Pet dan Item Gratisnya!

5. Artritis Idiopatik
Umumnya rematik jenis ini menyerang anak-anak. Artritis Idiopatik juga dapat menimbulkan demam dan ruam pada anak.

6. Artritis Psoriatik
Rematik jenis ini dapat memengaruhi jari tangan dan kaki, serta berkaitan dengan penyakit kulit, contohnya saja seperti psoriasis.

7. Fibromialgia
Rematik jenis ini merupakan salah satu kondisi yang kronis. Biasanya ditandai dengan titik nyeri dan nyeri lokal pada seluruh sistem muskuloskeletal.

Baca Juga: Klaim Kode Redeem Mobile Legends (ML) 8 September 2022, Banyak Skin Eksklusif dan Diamond Gratis dari Moonton!

8. Polimiositis
Rematik jenis ini dapat menyerang otot dan bisa juga memengaruhi seluruh fungsi tubuh.

Dari delapan jenis rematik di atas, dapat disimpulkan bahwa penyakit rematik tak hanya menyerang otot dan tulang saja, rematik juga bisa menyerang bagian tubuh yang lainnya, seperti jantung dan otak.

Lalu, apa sih yang menyebabkan seseorang bisa terkena penyakit rematik? Berikut penjelasan yang kami kutip dari laman Siloamhospitals.

Umumnya, rematik disebabkan oleh adanya kombinasi faktor gen serta faktor lingkungan.

Kerentanan seseorang terhadap penyakit rematik dapat meningkat jika orang tersebut memiliki suatu varian gen tertentu.

Sebagai contoh, jika seseorang memiliki bentuk variasi tertentu dari gen antigen leukosit (HLA) yang berfungsi membantu mengontrol respons kekebalan tubuh, orang tersebut akan lebih berisiko terkena rheumatoid arthritis (jenis rematik pada poin nomor satu), terlebih dengan adanya sejumlah pemicu seperti infeksi bakteri dan virus, serta lonjakan hormon.

Beberapa faktor lainnya yang bisa menjadi pemicu seseorang terkena penyakit rematik adalah obesitas, merokok, bahkan makanan.

Ya, makanan merupakan salah satu faktor utama yang bisa mengakibatkan seseorang terkena penyakit rematik seperti asam urat.

Untuk mengatasinya, jika Anda mulai atau sedang mengalami salah satu gejala rematik seperti yang Cianjurpedia.com sebutkan di atas, di mana gejala tersebut semakin lama kian terasa tidak nyaman, segeralah temui dokter ahli untuk berkonsultasi dan mendapatkan penanganan yang tepat.***

Editor: Sutrisno

Tags

Terkini

Terpopuler