Liburan Panjang Nataru di Depan Mata, Satgas Covid-19: Ingat Indonesia Masih dalam Kondisi Pandemi

24 Desember 2020, 05:36 WIB
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi /Hasil tangkap layar Siaran langsung RSDC: Libur Aman Tanpa Bepergian

 

Cianjurpedia.com - Liburan panjang Natal 2020 dan Tahun 2021 sudah di depan mata, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi mengingatkan masyarakat bahwa Indonesia masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

Di saat liburan panjang, menurut Sonny dalam acara ‘Libur Aman Tanpa Bepergian’ yang disiarkan langsung di Graha BNPB Jakarta, Rabu 23 Desember 2020, angka kasus positif selalu meningkat. Ia mengamati, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan selalu menurun setiap libur panjang.

“Semua orang harus paham bahwa kita masih dalam kondisi pandemi. Saya kadang di Satgas suka lihat orang-orang sekarang sudah ramai sekali, seolah-olah pandemi sudah tidak ada padahal tingkat penularan masih tinggi,” ucapnya.

Baca Juga: Apple Bakal Produksi Mobil Listrik Swakemudi di Tahun 2024

Sonny mengungkapkan, padahal berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, kasus positif di Indonesia sudah berada di angka 19 persen dan itu merupakan sebuah alarm bagi semuanya.

Seharusnya masyarakat belajar dari kasus libur panjang kemarin, lanjut Sonny, karena berdasarkan data selalu terjadi tren kenaikan kasus Covid-19 saat libur panjang.

“Bisa kita lihat, pada libur Idul Fitri 22-25 Mei 2020 terjadi peningkatan kasus positif di bulan berikutnya, yaitu pada 6-28 Juni 2020 mencapai 69-93 persen,” ungkapnya.

Kemudian, peningkatan kasus positif juga terjadi pada libur Hari Kemerdekaan di bulan Agustus. Akibatnya, pada 1-13 September 2020 peningkatan kasus positif naik sebesar 58-118 persen. Sementara pada libur akhir Oktober kemarin, peningkatan kasus positif terjadi sebanyak 17-22 persen pada tanggal 8-22 November 2020.

Sonny juga menyayangkan, setiap liburan panjang selalu diiringi dengan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan yang menurun.

“Dan setiap libur panjang selalu terjadi penurunan protokol kesehatan. Apalagi terhadap pemakaian masker, turun terus. Mungkin karena mereka tidak punya cadangan masker,” kata Sonny.

Oleh sebab itu, ia mengimbau seluruh masyarakat untuk selalu membawa masker cadangan apalagi saat bepergian jauh. Menurutnya, wajib hukumnya untuk membawa masker cadangan dengan jumlah yang cukup.

Tingkat kepatuhan memakai masker menurun saat bepergian, menurutnya dikarenakan masyarakat kerap kali makan di restoran ataupun di tempat wisata.

Baca Juga: Shin Tae-yong Akhirnya Coret 6 Pemain Timnas U-19 ke Spanyol

“Saat bepergian biasanya orang-orang kan makan di luar, di restoran atau tempat wisata, sehingga mereka  terpaksa harus membuka maskernya saat makan. Disitulah sebenarnya potensi penularan Covid-19 terjadi,” ujarnya.

Selain itu, Sonny menilai protokol kesehatan yang paling sulit dipatuhi masyarakat adalah menghindari kerumunan dan menjaga jarak.

“Kalau mencuci tangan dan memakai masker itu keputusan individu ya. Tapi, kalau jaga jarak itu kan keputusan bersama. Kerumunan ini yang paling sulit dihindari padahal potensi penularannya tertinggi,” jelas Sonny.

Untuk itu, Sonny meminta masyarakat Indonesia untuk membaca Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 yang dikeluarkan oleh Kepala BNPB sekaligus Kepala Satgas Covid-19 Doni Monardo. Dalam Surat Edaran itu, dijelaskan bagaimana langkah-langkah untuk mengurangi penularan Covid-19 melalui perjalanan yang aman.

Baca Juga: BST Rp300 ribu Cair Desember ini Coba Cek NIK KTP di dtks.kemensos.go.id

"Pak Doni sudah mengeluarkan SE No 3 tahun 2020 bahwa setiap orang yang bepergian wajib menerapkan protokol kesehatan. Regulasi ini ditetapkan berdasarkan pengalaman meningkatnya kasus Covid-19 pasca libur panjang," tegasnya.

Selain itu, Sonny juga mengatakan bahwa pihaknya saat ini terus mendorong para duta perubahan perilaku untuk terus mensosialisasikan kampanye liburan aman tanpa bepergian.

"Para duta perubahan perilaku dalam liburan ini kami dorong untuk membawa narasi aman, nyaman, tanpa jalan-jalan. Tapi memang terus terang terang kami butuh partisipasi seluruh rakyat Indonesia. Perlu adanya kesadaran bangsa," katanya.

Dikutip dari Antara, Sonny pun mengajak satgas di daerah untuk berperan aktif melakukan pengawasan protokol kesehatan di masa liburan ini guna menekan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Kasus Taruhan, Bek Inggris dan Atletico Madrid, Kieran Trippier disanksi 10 Minggu Larangan Bermain

“Kami berharap jangan sampai setelah liburan ini efek setelah dua minggunya menimbulkan efek domino panjang ke depannya. Kami harap pandemi ini cepat berakhir,” ujar Sonny.***

 

Editor: Sutrisno

Tags

Terkini

Terpopuler