Cianjurpedia.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah di Sulawesi Barat agar lebih waspada terhadap gempa susulan dan kemungkinan adanya potensi tsunami.
Seperti dilansir dari Antara, menurutnya masih ada kemungkinan potensi gempa susulan yang bisa mencapai kekuatan 6,2 magnitudo seperti yang terjadi pada Jumat 15 Januari 2021 dini hari tadi atau bahkan lebih.
“Kemungkinan masih ada potensi gempa susulan yang bisa mencapai kekuatan seperti yang sudah terjadi atau lebih,” ucap Dwikorita.
Baca Juga: Kantor Gubernur Sulawesi Barat Roboh Akibat Gempa Magnitudo 6,2
Selain itu, ia pun menjelaskan adanya potensi tsunami sebab kondisi batuan sudah diguncang gempa sebelumnya dan sudah rapuh.
“Karena pusat gempa di pantai, memungkinkan terjadi longsor di bawah laut sehingga masih dapat pula berpotensi tsunami jika masih ada gempa susulan berikutnya,” katanya.
Oleh sebab itu, BMKG mengimbau masyarakat di daerah terdampak tidak hanya menjauhi bangunan yang rentan atau gedung-gedung. Namun, apabila kebetulan masyarakat di wilayah pantai merasakan guncangan gempa lagi, segera jauhi pantai dan tidak perlu menunggu peringatan dini.
Menurutnya, evakuasi harus segera dilakukan mengingat kejadian sebelumnya di Palu pada 2018, tsunami terjadi hanya dalam waktu sekitar tiga menit setelah gempa bumi sementara peringatan dini belum dikeluarkan.
Baca Juga: BMKG Catat Terjadi 49 kali Gempa di Sulawesi Barat Sejak Kamis
Sebelumnya, BMKG mencatat telah terjadi 47 kali gempa bumi di wilayah Sulawesi Barat dan sekitarnya sejak Kamis 14 Januari 2021 hingga Jumat 15 Januari 2021 pagi. Dua gempa di antaranya bahkan telah merusak bangunan dan menelan korban jiwa.
Gempa dengan magnitudo 5,9 yang mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat pada Kamis 14 Januari 2021 pukul 14.30 Wita dan gempa dengan magnitudo 6,2 pada Jumat 15 Januari 2021 sekitar pukul 02.28 Wita.***