Kasus Positif Terus Bertambah Setiap Harinya, Pemerintah Waspadai Gelombang Varian Omicron di Indonesia

12 Januari 2022, 12:38 WIB
Ilustrasi ancaman Omicron. Indonesia diperkirakan akan memasuki gelombang varian Omicron pada Februari mendatang. /pixabay/

Cianjurpedia.com – Kementerian Kesehatan RI kembali mencatat penambahan kasus varian Omicron di Indonesia.

Pada Senin 10 Januari 2022, Kemenkes mencatat sebanyak 92 kasus konfirmasi varian Omicron. Dengan demikian, total kasus varian Omicron di Indonesia tercatat sebanyak 506 kasus.

Kasus varian Omicron ini masih didominasi oleh para Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) sebanyak 422 kasus, sedangkan 84 kasus merupakan transmisi lokal.

Baca Juga: Pemerintah Beri Konsultasi dan Obat Gratis Melalui Telemedisin untuk Pasien Postif Omicron yang Isolasi Mandir

Informasi tersebut disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan tertulis pada Rabu 12 Januari 2022, sebagaimana dilansir dari www.sehatnegeriku.kemkes.go.id

“Kalau kita perhatikan, juga terlihat peningkatan yang signifikan dari angka kasus harian dimana dari se jumlah 454 menjadi 802, naik hampir dua kali lipat,” papar Nadia.

Nadia mengungkapkan masyarakat harus bersiap menghadapi gelombang varian Omicron, mengingat karakteristik varian ini memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat.

“Jika dilihat dari perkembangannya, konfirmasi Omicron cenderung mengalami peningkatan, dari pemeriksaan SGTF, kasus probable Omicron pada PPLN cenderung meningkat, hasil WGS juga menunjukkan proporsi varian Omicron yang mulai mendominasi,” ungkap Nadia.

Baca Juga: Kemenkes: Mayoritas Orang yang Terinfeksi Omicron Sudah Divaksinasi Lengkap, Tapi Gejalanya Ringan

Nadia mengatakan pada Senin 10 Januari 2022, terdeteksi sebanyak 1.384 probable varian Omicron yang didapat dari SGTF (S – genes Target Failure). 

Akan tetapi, Nadia menambahkan, mayoritas kasus varian Omicron tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan. Sehingga tidak membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit. 

Dengan demikian Kemenkes akan menggencarkan telemedicine yang diperuntukkan bagi pasien yang melakukan isolasi di rumah.

Baca Juga: Kasus Positif Varian Omicron Terus Bertambah, Kemenkes Ingatkan Vaksinasi Tetap Dibarengi Protokol Kesehatan

“Kami bekerjasama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi di rumah, agar penanganan pasien dapat dilakukan seluas dan seefektif mungkin,” ucap Nadia.

Selain itu, Kemenkes juga akan menyertakan penggunaan obat Monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien COVID-19 dengan gejala ringan.

Dari sisi Tracing, Nadia menjelaskan, akan dilakukan penemuan kasus aktif dengan meningkatkan tracing menjadi lebih dari 30 per kasus positif. Selain itu juga akan dilakukan pemeriksaan WGS pada level komunitas dengan target 1.700 sampai 2.000 WGS setiap bulan nya.

Baca Juga: Destinasi Wisata Tahun 2022 Berdasarkan Zodiak, Sesuaikan dengan Minat Anda

Nadia menambahkan, pemerintah juga memulai vaksinasi booster COVID-19 bagi kelompok usia 18 tahun ke atas, untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan dari COVID-19 termasuk varian Omicron.***

 

Editor: Hanif Hafsari Chaeza

Sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler