BMKG Imbau Setiap Kepala Daerah di Provinsi Banten Siapkan Jalur Mitigasi, Antisipasi Jika Terjadi Megathrust

20 Januari 2022, 10:25 WIB
Ilustrasi BMKG Peringatkan Ancaman Gempa Megathrust 8,7 SR di Selat Sunda, Bahaya Tsunami Besar /Pexels/George Desipris/

Cianjurpedia.com – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,7 pada tanggal 15 Januari lalu di Pandeglang, Banten, bukan merupakan ancaman yang sebenarnya dari segmen megathrust (gempa besar) Selat Sunda.

Segmen megathrust (gempa besar) Selat Sunda ini diperkirakan bisa menciptakan gempa dengan magnitudo tertarget 8,7.

Dilansir dari Antaranews pada 20 Januari 2022, Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika BMKG Kelas 1 Tangerang Urip Setiyono mengatakan pemerintah daerah di kabupaten/kota Provinsi Banten harus bergerak cepat melakukan pemetaan jalur evakuasi untuk warga.

Baca Juga: Hati-hati Terbakar Sinar Matahari, Perkiraan Indeks Ultraviolet Matahari dari BMKG Hari Ini

Urip menjelaskan bahwa pemetaan jalur evakuasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah lokasi evakuasi sesuai dengan kapasitas yang ditentukan.

Dalam wawancara yang dilakukan dengan Antara, ia juga mengatakan bahwa uji coba sirine peringatan dini tsunami pun harus dilakukan paling tidak 1 tahun sekali untuk menghindari kerusakan yang mungkin terjadi saat gempa besar tersebut terjadi.

“Setelah disosialisasikan, dipraktekkan, minimal setahun sekali. Pelatihan di tempat itu, jadi pura-pura ada gempa, ditandain, langsung lari ke mana, ngetes gitu, waktunya berapa menit,” ujar Urip.

Baca Juga: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem pada Periode 17-22 Januari 2022

Pada kesempatan lain, Kepala BPBD Provinsi Banten Nana Suryana di Pandeglang, 18 Januari 2022, mengatakan hingga saat ini ilmu pengetahuan belum bisa memprediksi secara persis kapan gempa akan terjadi.

Untuk itu, ia menghimbau agar kepala daerah kota dan kabupaten di Provinsi Banten untuk melakukan langkah antisipatif dalam penanganan evakusi warga khususnya yang tinggal di pesisir pantai.

Selain itu, dia menjelaskan bahwa sosialisai terkait informasi mengenai megathrust ini telah disampaikan pada akhir tahun 2021 di hampir seluruh kecamatan.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Wilayah DKI Jakarta Hari Ini Kamis 20 Januari 2022

Mitigasi kongkrit tetap terus dilakukan di antaranya dengan mendirikan bangunan tahan gempa dan membuat model bahaya gempa dan tsunami.

Selanjutnya model bahaya gempa dan tsunami tersebut kemudian dijadikan acuan mitigasi seperti perencanaan wilayah berbasis risiko gempa dan tsunami.***




Editor: Hanif Hafsari Chaeza

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler